Yendi Widya Kota Bengkulu Bunga Rafflesia Bunga Raflesia Kawan Kawan Kawan Yendi ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH WILUJENG SUMPING

Kamis, 22 September 2011

Ternyata Walikota Solo Nggak pernah ambil gajinya ya...


Seharusnya para pejabat di negeri ini malu pada walikota Solo yang satu ini. Sementara yang diatas ribut soal bagi-bagi harta kekayaan negara dengan cara berlomba-lomba menaikkan gajinya.....eeh yang terjadi di Solo ini malahan kebalikannya. Seorang walikota nggak mau terima gajinya. Hebat nih pak walikota Solo...semoga banyak pejabat lain yang terinspirasi mengikuti jejakmu. Jangan seperti presiden, DPR, dan pejabat tinggi lainnya....yang nggak peduli masih banyak rakyatnya yang miskin dan nggak bisa makan.....malahan gaji sendiri yang sudah segede gunung....dinaikkan lagi....weleh...weleh...mau jadi apa negeri ini.

Lebih lanjut mengenai ini simak artikel berikut yang saya kutip dari vivanews.com


VIVAnews - Urusan gaji pejabat tinggi belakangan ini kian ramai dibicarakan. Pemicunya, pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal gajinya yang sudah tujuh tahun tidak juga naik. Tapi tidak semua pejabat negara mempermasalahkan gaji. Walikota Solo Joko Widodo, misalnya.

Walikota yang tengah menjalani masa jabatan dua periode ini ternyata belum pernah sekali pun mengambil gajinya. Bahkan, mobil dinas walikota yang saat ini dipakainya juga merupakan 'warisan' pejabat walikota sebelumnya, Slamet Suryanto.

Jokowi panggilan akrab walikota Solo ini menuturkan, Sabtu 28 Januari 2011 hingga hari ini belum pernah melihat ataupun menerima amplop gaji bayarannya sebagai walikota. “Kalau teken saya memang teken tapi tidak pernah lihat amplopnya. Ambil gimana, wong lihat amplopnya saja tidak pernah,” kata dia.

Ketika ditanya kenapa tidak mengambil gajinya, dengan rendah hati ia tidak mau menjawabnya. “Nggak, nggak, saya tidak mau menjawabnya karena terlalu riskan. Yang penting saya tidak pernah ambil gaji. Kalau tidak percaya, tanya saja kepada sekretaris atau ajudan saya,” tegas dia.

Soal mobil dinas, dia juga enggan menggantinya dengan yang baru. Mobil dinas Toyota Camry keluaran tahun 2002 ini merupakan peninggalan mobil dinas walikota Solo sebelumnya, Slamet Suryanto. “Mobil asal bisa dinaikin, tidak perlu mobil baru,” ujar Jokowi.

Selain itu, dia mengaku memang tidak suka gonta-ganti mobil. Seperti halnya mobil pribadinya yang sudah 14 tahun tidak diganti. “Saya bukan sok, tapi saya memang orang nggak punyai birahi terhadap mobil baru. Jenis mobil dinasnya keluaran tahun berapa, saya juga tidak tahu. Silakan tanya Pak Suli saja (sopir walikota). Pokoknya saya naik dan selamat saja,” tutur dia.

berikut saya kutipkan komentar dari salah satu pembaca di forum kaskus tentang Joko Wi sang walikota Solo:

pak jokowi orgnya emang low profile bgt.. kebetulan ane pernah ikut seminar dmn beliau menjadi pembicara..

tp knp beliau bs begitu??.. beliau adlh seorang pengusaha yg sukses merintis karier dr bawah.. bs dibilang beliau sdh kaya sblm jd walikota.. jd motivasi beliau mjd walikota bkn utk memperkaya diri.. salute sama beliau..
salah satu kebijakan beliau yg keren adlh melarang adanya supermarket/hypermarket di dalam kota solo (jaraknya hrs jauh dr pasar tradisional).. selama kepemimpinan beliau sdh belasan pasar tradisional yg direnovasi..

jd inget kata2nya j.kristiadi, "sebaiknya klo mau jd pejabat publik, orang tersebut sdh selesai dgn urusannya sendiri"..
mksdnya klo mo jd pejabat jgn mikirin perut sendiri, krn menjadi pejabat publik adlh utk memikirkan rakyat..

Sumber : Didik sugiarto.com
Label: politik

Ternyata Walikota Solo Nggak pernah ambil gajinya ya...

Seharusnya para pejabat di negeri ini malu pada walikota Solo yang satu ini. Sementara yang diatas ribut soal bagi-bagi harta kekayaan negara dengan cara berlomba-lomba menaikkan gajinya.....eeh yang terjadi di Solo ini malahan kebalikannya. Seorang walikota nggak mau terima gajinya. Hebat nih pak walikota Solo...semoga banyak pejabat lain yang terinspirasi mengikuti jejakmu. Jangan seperti presiden, DPR, dan pejabat tinggi lainnya....yang nggak peduli masih banyak rakyatnya yang miskin dan nggak bisa makan.....malahan gaji sendiri yang sudah segede gunung....dinaikkan lagi....weleh...weleh...mau jadi apa negeri ini.

Lebih lanjut mengenai ini simak artikel berikut yang saya kutip dari vivanews.com


VIVAnews - Urusan gaji pejabat tinggi belakangan ini kian ramai dibicarakan. Pemicunya, pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal gajinya yang sudah tujuh tahun tidak juga naik. Tapi tidak semua pejabat negara mempermasalahkan gaji. Walikota Solo Joko Widodo, misalnya.

Walikota yang tengah menjalani masa jabatan dua periode ini ternyata belum pernah sekali pun mengambil gajinya. Bahkan, mobil dinas walikota yang saat ini dipakainya juga merupakan 'warisan' pejabat walikota sebelumnya, Slamet Suryanto.

Jokowi panggilan akrab walikota Solo ini menuturkan, Sabtu 28 Januari 2011 hingga hari ini belum pernah melihat ataupun menerima amplop gaji bayarannya sebagai walikota. “Kalau teken saya memang teken tapi tidak pernah lihat amplopnya. Ambil gimana, wong lihat amplopnya saja tidak pernah,” kata dia.

Ketika ditanya kenapa tidak mengambil gajinya, dengan rendah hati ia tidak mau menjawabnya. “Nggak, nggak, saya tidak mau menjawabnya karena terlalu riskan. Yang penting saya tidak pernah ambil gaji. Kalau tidak percaya, tanya saja kepada sekretaris atau ajudan saya,” tegas dia.

Soal mobil dinas, dia juga enggan menggantinya dengan yang baru. Mobil dinas Toyota Camry keluaran tahun 2002 ini merupakan peninggalan mobil dinas walikota Solo sebelumnya, Slamet Suryanto. “Mobil asal bisa dinaikin, tidak perlu mobil baru,” ujar Jokowi.

Selain itu, dia mengaku memang tidak suka gonta-ganti mobil. Seperti halnya mobil pribadinya yang sudah 14 tahun tidak diganti. “Saya bukan sok, tapi saya memang orang nggak punyai birahi terhadap mobil baru. Jenis mobil dinasnya keluaran tahun berapa, saya juga tidak tahu. Silakan tanya Pak Suli saja (sopir walikota). Pokoknya saya naik dan selamat saja,” tutur dia.

berikut saya kutipkan komentar dari salah satu pembaca di forum kaskus tentang Joko Wi sang walikota Solo:

pak jokowi orgnya emang low profile bgt.. kebetulan ane pernah ikut seminar dmn beliau menjadi pembicara..

tp knp beliau bs begitu??.. beliau adlh seorang pengusaha yg sukses merintis karier dr bawah.. bs dibilang beliau sdh kaya sblm jd walikota.. jd motivasi beliau mjd walikota bkn utk memperkaya diri.. salute sama beliau..
salah satu kebijakan beliau yg keren adlh melarang adanya supermarket/hypermarket di dalam kota solo (jaraknya hrs jauh dr pasar tradisional).. selama kepemimpinan beliau sdh belasan pasar tradisional yg direnovasi..

jd inget kata2nya j.kristiadi, "sebaiknya klo mau jd pejabat publik, orang tersebut sdh selesai dgn urusannya sendiri"..
mksdnya klo mo jd pejabat jgn mikirin perut sendiri, krn menjadi pejabat publik adlh utk memikirkan rakyat..
Sumber : didik sugiarto.com

Sabtu, 10 September 2011

Udara Bersih di Bandung Tinggal 32 Hari dalam Setahun

TEMPO Interaktif, Bandung 10-09-2011. Dampak polusi udara di Kota Bandung semakin gawat. Dua tahun lalu, Bandung masih punya 55 hari bersih dalam setahun. "Sekarang tinggal 32 hari. Tiga tahun lagi Bandung tidak punya udara bersih kalau begini terus kondisinya," kata Mubiar Purwasasmita, anggota Dewan Pakar dari Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS), Sabtu 10 September 2011.

Data tersebut berasal dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat. Menurut Mubiar, polusi udara menunjukkan kondisi lingkungan Bandung semakin berat, setelah sebelumnya pencemaran air dan tanah. Penyebabnya karena jumlah kendaraan bermotor semakin banyak dan kondisi alam cekungan Bandung. "Akibatnya udara kotor yang terkumpul tak pergi kemana-mana," katanya.

Kondisi itu tak terkurangi oleh penerapan hari bebas tanpa kendaraan (car free day) di Jalan Dago dan Buah Batu setiap Ahad. Begitu pula penghijauan dengan mengalih fungsikan bekas lahan pom bensin menjadi taman kota. Mubiar menyarankan dua langkah jalan keluar.

Pertama, penghijauan terutama di jalur Dago-Lembang. Penanaman pohon itu untuk mendinginkan suhu sehingga udara kotor turun lalu mengalir keluar cekungan. Daerah perbukitan Dago sampai Lembang, kata Mubiar, satu-satunya cerobong yang menjadi jalan keluar udara kotor karena tebingnya landai.

Langkah kedua, mengubah moda transportasi ke angkutan masal bertenaga listrik. Cara ini untuk mengurangi emisi bahan bakar. Bandung dinilai cocok menjadi kota prioritas untuk pemakaian kendaraan tenaga listrik karena sejumlah pembangkit listrik tenaga air dan panas bumi berada di sekitar cekungan. "PLN harus prioritaskan, sebab kalau tidak, Bandung bertambah kritis," ujarnya.

Selain itu, kata Mubiar, pasokan listrik ke industri juga harus cukup. Tujuannya untuk mengurangi asap pembakaran dari pemakaian batu bara. "Polusi udara terjadi dari akumulasi yang berjalan pelan, dan itu pembersihannya sangat lama," katanya.

Sementara itu, sejumlah aktivis lingkungan dan komunitas kreatif di Bandung Ahad, 11 September 2011, akan menghancurkan aspal di dalam kawasan hutan Babakan Siliwangi. Penghancuran aspal itu untuk menambah area resapan di dalam hutan.


Aksi tersebut, menurut salah seorang peserta dari Bandung Creative City Forum, Ridwan Kamil, mengawali rencana deklarasi Babakan Siliwangi sebagai World City Forest pada 27 September mendatang. "Acara deklarasi itu akan dihadiri oleh Wakil Presiden juga perwakilan Perserikatan Bangsa-bangsa," katanya hari ini.

Menurut Ridwan, badan PBB yaitu United Nation Environtmental Program baru-baru ini telah mengakui Babakan Siliwangi sebagai hutan kota. Sehingga kawasan itu harus bebas dari pembangunan. "UNEP juga minta seluruhnya dihutankan tanpa ada bangunan," katanya.

Saat ini, di kawasan Babakan Siliwangi berdiri gedung Sasana Budaya Ganesha serta arena olahraga seperti lapangan sepakbola dan trek lari serta kolam renang yang dikelola oleh ITB. "Katanya ITB menyewa sampai beberapa tahun," ujarnya. Lahan hutan juga rencananya akan dibangun hotel baru, namun terus dihambat aksi penolakan para aktivis lingkungan.