Yendi Widya Kota Bengkulu Bunga Rafflesia Bunga Raflesia Kawan Kawan Kawan Yendi ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH WILUJENG SUMPING

Rabu, 30 Desember 2009

JADWAL UN 2010

Jadwal Ujian Nasional dan POS Pelaksanaan UN Tahun Pelajaran 2009/2010
10/12/2009 | BSNP

Berdasarkan surat Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 178/MPN/HK/2009 tanggal 03 Desember 2009 perihal: Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2009/2010, maka dengan ini diberitahukan bahwa Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) akan menyelenggarakan UN pada tahun 2010 dengan jadwal sebagai berikut:

Jadwal Ujian Nasional SMA/MA, SMALB, dan SMK Tahun Pelajaran 2009/2010

* UN Utama (22 - 26 Maret 2010)
* UN Susulan (29 Maret - 5 April 2010)
* UN Ulangan (10 - 14 Mei 2010)

Jadwal Ujian Nasional SMP/MTs dan SMPLB Tahun Pelajaran 2009/2010

* UN Utama (29 Maret - 1 April 2010)
* UN Susulan (5 - 8 April 2010)
* UN Ulangan (17 - 20 Mei 2010)

Jadwal UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010 SD/MI dan SDLB

* UN Utama (4 - 6 Mei 2010)
* UN Susulan (10 - 12 Mei 2010

Mata pelajaran yang diujikan sama seperti tahun lalu kecuali program keagamaan untuk MA. Kriteria kelulusan sama seperti tahun lalu. Peserta didik mengikuti UN di sekolah penyelenggara masing – masing dengan sistem pengawasan acak dan ada ujian ulangan.

Untuk kisi - kisi Ujian Nasional dapat dilihat dalam:
Peraturan Mendiknas Nomor 74 Tahun 2009
Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Luar Biasa (SD/MI/SDLB) Tahun Pelajaran 2009/2010

Peraturan Mendiknas Nomor 75 Tahun 2009
Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun Pelajaran 2009/2010

Peraturan Mendiknas Nomor 84 Tahun 2009
Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 75 Tahun 2009 Tentang Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun Pelajaran 2009/2010

Peraturan Mendiknas Nomor 76 Tahun 2009
Ujian Nasional Program Paket C Kejuruan Tahun 2009

Peraturan Mendiknas Nomor 77 Tahun 2009
Ujian Nasional Program Paket A, Program Paket B, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan Tahun 2010

Prosedur Operasi Standar (POS) Pelaksanaan UN Tahun 2009 dapat dilihat di sini:
POS UASBN SD/MI/SDLB Tahun Pelajaran 2009/2010

POS UN SMA/MA Tahun Pelajaran 2009/2010

POS UN SMP, MTs, SMPLB, SMALB, DAN SMK Tahun Pelajaran 2009/2010

Untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut silakan menghubungi:
BSNP
Gedung D Lantai 2
Mandikdasmen
Jl. RS Fatmawati, Cipete
Jakarta Selatan
Telp. (021) 7668590
Faks. (021) 7668591

Mampukah kita Mencintai Tanpa Syarat… ???


Kisah Nyata, Buat para suami baca ya….. istri & calon istri juga boleh.. semoga bermanfaat

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam,Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. mereka menikah sudah lebih 32 tahun.

Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga
seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian..

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan
siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata ” Pak kami ingin sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……. ..bahkan bapak
tidak ijinkan kami menjaga ibu” . dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya “sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak,
kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka.” Anak2ku ……… Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah….. .tapi ketahuilah dengan adanya
ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian.. sejenak kerongkongannya tersekat,… kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat
menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini.

Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.”

Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno.. dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.. Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah Pak Suyatno bercerita.

“Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian ) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..

Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari
penggantinya apalagi dia sakit,,,

Sambut 2010 dengan Sedekah dan Shalat, bukan Pesta dan Maksiat


Menyambut malam tahun baru 2010, umat Islam tidak perlu membebek tradisi jahiliyah seperti meniup terompet, menyalakan petasan, kembang api, konvoi dan lain sebagainya. Selain tidak ada manfaatnya, kegiatan itu tidak ilmiah dan dalam pandangan agama tidak ada tuntunannya sama sekali.

Bagi umat Islam, kemeriahan tahun baru 2010 nanti akan bernilai ibadah jika menyambut salah satu fenomena alam yang menakjubkan: gerhana bulan sesuai ajaran Nabi.

Menurut peneliti utama astronomi dan astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaludin, pada 1 Januari 2010 dinihari akan terjadi gerhana bulan yang bisa dilihat oleh seluruh masyarakat Indonesia.

“Di seluruh wilayah Indonesia bisa mengamatinya"

Gerhana Bulan yang terjadi sekitar satu jam tersebut bisa dinikmati sepanjang di wilayah tersebut masih memasuki waktu malam.“Mulai pukul 01.53 WIB hingga 02.53 WIB di seluruh wilayah yang waktu itu malam hari bisa mengamati,” gerhana Bulan tersebut tidak terlalu besar. Bulatan Bulan yang tertutup bayangan Bumi hanya sekitar 7 persen.

Bila terjadi gerhana bulan maupun gerhana matahari, Rasulullah SAW memberikan tuntunan shalat sunnah khusyuf (shalat gerhana) dua rekaat.

..kita masuki tahun baru 2010 dengan shalat sunnah gerhana dan banyak sedekah, bukan malah buang-buang harta dengan petasan, kembang api, terompet dan banyak maksiat….

Shalat gerhana adalah sunnah muakadah menurut kesepakatan para ulama, dan dalilnya adalah As Sunnah yang tsabit dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Gerhana adalah satu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah untuk menakut-nakuti para hamba-Nya. Allah berfirman: “Dan kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti” (Al-Isra’ 59).

Ketika terjadi gerhana matahari di jaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam keluar dengan bergegas, menarik bajunya, lalu shalat bersama umat manusia, dan memberitakan kepada mereka: bahwa gerhana adalah satu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah, dengan gerhana tersebut Allah menakut-nakuti para hamba-Nya; boleh jadi merupakan sebab turunnya azab untuk manusia, dan memerintahkan untuk mengerjakan amalan yang bisa menghilangkannya. Beliau memerintahkan untuk mengerjakan shalat, berdoa, istigfar, bersedekah, memerdekakan budak, dan amalan-amalan shalih lainnya ketika terjadi gerhana; hingga hilang musibah yang menimpa manusia.

Mari kita masuki tahun baru 2010 dengan shalat sunnah, berdoa, istigfar dan banyak sedekah. Bukan malah buang-buang harta dengan petasan, kembang api, terompet, potong kambing, kebo, sapi dan banyak maksiat.

Inna Lillahi Wainna Ilaihi Roji'un Gus Dur Meninggal Dunia


Jakarta, (tvOne)

Mantan Presiden Indonesia, Abdurrahman Wahid atau sering disapa dengan panggilan Gus Dur meninggal dunia. Gusdur dipastikan meninggal dunia, Rabu (30/12) pukul 18.45 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM).

Adik kandung Gus Dur, Solahudin Wahid memastikan kabar duka cita tersebut, dengan mengatakan dalam wawancaranya di tvOne, bahwa ia menerima pesan pendek (SMS) dari RSCM. SMS itu berisi kematian kakaknya Gusdur, yang meninggal dunia pukul 18.45 WIB.

"Gus Dur dinyatakan wafat pada pukul 18.40 WIB sedang saat sedang dipersiapkan disemayamkan," kata sekretaris pribadi Gus Dur, Sulaeman seperti dilansir Antara.

Menurutnya, Gus Dur mengalami tanda-tanda kritis sejak Rabu siang dan didampingi seluruh keluarga dekat dan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Tanda-tanda kritis tersebut telah dilaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sehingga Presiden segera bergegas ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pukul 18.30 WIB dan keluar setengah jam kemudian (19.00 WIB).

Saat ini para dokter RSCM sedang melakukan jumpa pers untuk memberikan keterangan atas wafatnya Gus Dur. Presiden SBY juga akan memberi keterangan atas wafatnya Gus Dur yang merupakan "bapak Bangsa" Indonesia.

Jumat, 25 Desember 2009

Di Surabaya, Presiden Lantik 1.092 Lulusan Akademi TNI dan Akpol


Rabu, 23 Desember 2009, 10:37:24 WIB
Surabaya: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (23/12) pagi di Dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya, melantik 1.092 Perwira Remaja lulusan Akademi TNI dan Akademi Ilmu Kepolisian (Akpol) tahun 2009. Mereka yang dilantik terdiri dari lulusan Akmil 275 orang, AAL 195 orang dan AAU 123 orang. Sedangkan lulusan Akpol yang dilanik 499 orang, 65 diantaranya adalah perwira Polisi Wanita (Polwan).

Dalam amanatnya, Presiden SBY mengatakan, mengawali penugasan dan pengabdian di lingkungan TNI dan Polri yang terus berubah dan makin sarat dengan tantangan dan mengglobal, dengan sifat keterpengaruhan dan ketergantungan yang semakin tinggi, ilmu pengetahuan dan teknologi juga tumbuh amat pesatnya. "Hal ini tentu mengharuskan kita semua, termasuk jajaran TNI dan Polri, untuk dapat menyesuaikan diri dan merespon perkembangan dunia itu secara cerdas dan tepat agar kepentingan nasional kita dapat dicapai dan dipertahankan,” kata Presiden.

“Karena itu, kalian tidak perlu takut gagal dalam tugas. Jalani dan hadapi semua ujian dengan tegar dan percaya diri. Pegang teguh etika, dan kehormatan dan kecintaan pada bangsa dan tanah air," kata SBY. SBY minta agar dipelihara kekompakan dan persatuan sesama perwira TNI serta kekompakan TNI dan Polri dengan tetap menghormati fungsi dan tugas masing-masing, sebagaimana yang diamanatkan konstitusi dan UU.

Presiden juga berharap agar TNI harus semakin profesional dan memiliki kemampuan, dan siap mengembang tugas menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. "Demikian juga dengan kepolisian, para perwira polri agar bisa menjalankan tugas memberantas kejahatan, meneggakkan hukum dan memelihara keamanan dan ketertiban publik, serta membri pelayanan pada masyarakat dengan baik. Hal ini diperlukan karena ragam kejahatan saat ini juga makin canggih dan berkembang," tutur SBY.

Presiden yakin, dengan modal awal yang dimiliki dan diterima saat pendidikan, para perwira akan dapat melaksanakan tugas dengan berhasil. "Saya garis bawahi, teruslah belajar, kembangkan diri, dan berbuat yang terbaik. Jangan lalai dan berpuas diri, agar sukses dalam karir, " ujar SBY .

SBY juga mengingatkan pentingnya stabilitas keamanan dan stabilitas nasional karena mejadi prasyarat kondisional bagi keberhasilan kita dalam menjaga perekonomian nasional di tengah dunia yang sedang bergejolak saat ini. "TNI dan Polri memiliki peran penting dalam memelihara keamanan itu. Jalankan tugas penting ini dengan penuh tanggung jawab. Kita juga perlu senantiasa menegakan kerangka kehidupan bernegara yang bertumpu pada konstitusi, undang-undang dan pranata hukum yang berlaku,” tambahnya.

Presiden mengingatkan bahwa kebebasan yang menjadi anak kandung dari demokrasi haruslah disertai dengan kepatuhan kepada pranata hukum dan aturan yang berlaku "Insya Allah, kalau kepatuhan itu dilakukan, maka ke depan demokrasi kita makin matang dan membawa manfaat bagi masyarakat," ujar SBY.

Lulusan terbaik tahun 2009, yang mendapat penghargaan Adhi Makayasa, adalah Sermatutar Aminto Suryo Mutiara (Akmil) , Sermatukad Aldwin Hafids Harsandy (AAL), Sermatukar Bayu Anugrah Rahardjo Putra (AAU), dan Brigtutar Riyanto SH serta Brigtutar Tiksnarto Andaru Rahutomo (Akpol).

Selain melantik, Presiden SBY yang juga selaku inspektur upacara Prasetya Perwira itu, mengambil sumpah 594 perwira remaja Akademi TNI. Sementara lulusan Akpol telah disumpah Kapolri di Semarang pada tanggal 10 Desember 2009. (win)
Sumber :www.presidenri.go.id

‘Akang’ Bingung Memilih Cakada


Sebentar lagi, untuk yang kedua kalinya, provinsi kita akan mengadakan pemilihan GUbernur dan Wakil Gubernur secara langsung. Para cakada-cawakada sudah mulai aktif menunjukkan dirinya. Dengan beragam cara: iklan di media masa, pencitraan lewat survey-survey, dan sebagainya. Mereka pun tiap hari sangat rajin berkeliling provinsi ini. Menebar janji-janji manis bagi calon rakyatnya. Namun, saat berkampanye, tak jarang antar pasangan saling menjelek-jelekkan.

Ada yang mengklaim bahwa hanya pasangannya saja yang layak dipilih karena pasangan-pasangan lain belum memberi bukti, belum berpengalaman, hanya menebar janji, hanya menghembuskan angin surga, tidak bersih, tidak santun, dan lainnya. Sementara pasangan lain secara gamblang mengatakan bahwa kalau bukan karenanya maka perdamaian di negeri ini bakal sulit tercapai, pemerintah tidak mungkin berjalan dengan baik dan cepat, keputusan-keputusan tidak mungkin cepat dilakukan sebab penguasa utama yang saat ini ada tidak berani ambil keputusan (peragu), dan lain-lain.

Karena sebab tersebut, rakyat bengkulu banyak yang bingung dibuatnya. Tak terkecuali dengan ‘Akang’ yang pusing tujuh keliling karenanya. Siapa Akang yang dimaksudkan di sini? Ya dia hanyalah seorang perantau biasa–yang kebetulan disebut dengan panggilan itu. Para teman sesama profesi memanggil dengan sebutan itu karena tingkahnya mirip orang Sunda (ya memang orang Sunda. Salah satu kisah “Akang” terkait pemilu mendatang terurai berikut ini.

***

Sebagai warga negara yang baik, ‘Akang’ berniat akan menggunakan hak pilihnya di Pemilu Gubernur mendatang. Sayang, karena pasangannya masih ngambang, juragan ‘Akang’ jadi bimbang. Setelah meminta pendapat istrinya, akhirnya satu pasangan yang kemungkinan akan dipilih nanti (biar tidak goolpoot).

“Uuugh, saya bingung nih, milih pasangan mana ya?” kata ‘Akang’ ke Mang Giman, salah seorang temannya.

“Ya, kamu, ga usah bingung dong! Tinggal nyontreng saja bingung!”

“Yeee, kamu itu, kita itu harus memilih pemimpin yang jujur, dapat dipercaya, adil, bukan yang menambah kesengsaraan rakyat, bukan yang pura-pura manis di depan rakyat!” ‘Akang’ bersemangat berkata begitu.

“Bingung kenapa?”

“Dari calon pasangan nanti, saya sudah pilih satu saja. Nah satu pasangan ini yang bikin bingung!”

“Mmm… kalau begitu, saya punya usul!”

“Apa?” tanya ‘Akang” dengan penuh rasa ingin tahu yang tinggi.

“Menurut tetangga saya, ada seorang kyai yang bisa dimintai nasihat dalam menentukan pilihan!” kata Mas Giman, sengaja mengerjai ‘Akang’. Dia melakukan hal itu sebab dia tahu bahwa ‘Akang’ bakal melakukan hal-hal yang tidak lazim, termasuk meminta pendapat dalam menentukan pilihan pasangan cakada-cawakada.

“O ya?” kata ‘Akang’.

Singkat kisah, maka ‘Akang’ dan Mas Giman pun pergi akan menemui sang kyai yang diceritakan tadi. Hingga mereka sampailah di sebuah persimpangan jalan menuju rumah sang kyai. Kebetulan rumah kyai itu amat jauh, di tengah hutan. Menurut cerita orang-orang, bila salah memilih jalan, maka bahaya akan mengancam: dimakan binatang buas atau tersesat dan tak bisa kembali pulang.

Di persimpangan jalan itu, tinggallah dua orang kembar yang sangat sulit dibedakan. Hanya mereka berdua yang mengetahui jalan yang benar menuju ke rumah sang kyai. Menurut cerita orang-orang sifat mereka benar-benar bertolak belakang. Yang satu selalu jujur, yang lain selalu bohong. Juga, yang aneh, mereka hanya mau menjawab satu pertanyaan saja.

“Akang, bagaimana nih bertanya pada dua orang kembar itu? Mereka aneh begitu,” tanya Mas Giman dalam kebingungan.

“Mmm…” Akang’ pun bingung, berpikir. Lalu dia berkata, “Ah, saya tahu caranya!”

Maka ‘Akang” segera menanyai salah seorang dari orang kembar tersebut.

“Apa yang akan dikatakan saudaramu bila ditanya jalan mana yang benar menuju rumah sang kyai: arah kiri atau kanan?” tanya Akang pada salah seorang kembar.

“Kiri,” jawab salah seorang dari mereka.

Setelah itu, ‘Akang’ dengan yakin bahwa jalan yang benar menuju rumah sang kyai adalah ke arah kanan.

“Hai Kang. Bagaimana kamu yakin kalau arah kanan yang benar?” tanya Mas Giman dalam keraguan. Mas Giman ragu sebab dia tidak tahu apakah yang barusan ditanya oleh Akang adalah orang yang selalu jujur atau selalu bohong.

“Ya pasti arah kanan dong! Sebab salah seorang dari mereka menjawab arah kiri!” jelas ‘Akang’ pada Mas Giman. Tapi sayang Mas Giman masih belum mengerti. Dengan sedikit jengkel, ‘Akang memberi penjelasan pada Mas Giman seperti berikut ini.

Misalkan orang kembar tersebut adalah A dan B, dengan A adalah orang yang selalu jujur dan B adalah orang yang selalu bohong. Nah, karena saya bertanya: ““Apa yang akan dikatakan saudaramu bila ditanya jalan mana yang benar menuju rumah sang kyai: arah kiri atau kanan?” dan misalkan jalan yang benar adalah ke arah kanan, maka bila yang kebetulan yang saya tanya adalah A, maka dia akan menjawab “kiri”. Nah, begitupula bila yang kebetulan ditanya adalah B, maka dia pun akan menjawab “Kiri”. Karena itu, saya yakin bahwa jalan yang benar adalah ke arah kanan. Demikian penjelasan ‘Akang’.

“Ooo… begitu ya! Iya, iya, saya mengerti sekarang!” kata Mas Giman dengan senyum gembira.

Mereka berdua pun kembali melanjutkan perjalanan, mengambil jalan yang arah kanan. Hingga sampailah mereka ke tempat yang dituju. Dengan segera ‘Akang’ pun menyampaikan kebingungannya pada sang kyai. Setelah mengetahui duduk persoalannya, sang kyai pun berfatwa.

“Pilihlah pasangan yang paling kanan!” demikian fatwanya. Sayang ‘Akang’ tak mendapat penjelasan lebih lanjut sebab sang kyai lebih tertarik ngobrol ke sana ke mari dengan ‘Akang’ dan kawannya. Tetapi, walau begitu, ‘Akang’ mengerti pasangan mana yang hendaknya ia pilih.

Setelah segala sesuatunya beres, ‘Akang’ dan Mas Giman kembali pulang. Di perjalanan, Mas Giman bertanya ke ‘Akang’.

“Akang, maksud kyai itu apa sih? Pasangan yang paling kanan itu siapa?”

“Ooo.. itu, sebetulnya saya juga bingung sih! Tapi, kalau secara matematis, yang paling kanan itu diartikan sebagai susunan nomor urut dan bila nomor urut itu menyatakan bilangan-bilangan pada garis bilangan, maka saya mengerti, saya tahu maksud sang kyai!” jelas ‘Akang’ sambil meneruskan perjalanan.

Sayang Mas Giman masih belum mengerti penjelasan ‘Akang’. Namun, Akang’ tak mau menjelaskan secara eksplisit apa yang baru saja dijelaskannya. Dengan bijak, secara tak langsung, ‘Akang’ tak mau mempengaruhi pilihan Mas Giman pada pemilu Gubernur mendatang. Dia sengaja memberi penjelasan tak gamblang, untuk memberi kesempatan pada Mas Giman menentukan pilihan sesuai kehendaknya.

Buat Warga Prov. Bengkulu tercinta khususnya ORANG RANTAU yang terpinggirkan....

Jumat, 18 Desember 2009

Daun Bambu Atasi Asam Urat

SO HOBBY HANYA TERMANGU MENYAKSIKAN TINGKAH-POLAH EVELYN, CUCUNYA YANG TENGAH BERMAIN. SESEKALI BOCAH 5 TAHUN ITU MERENGEK MINTA DIGENDONG SANG KAKEK. NAMUN, APA DAYA KEDUA PERGELANGAN TANGAN HOBBY BAK TERTUSUK-TUSUK JARUM SEHINGGA TAK KUASA MENAHAN BOBOT TUBUH SI BOCAH. ITU GARA-GARA KADAR ASAM URAT MENCAPAI 8,1 MG/DL.

Angka itu melebihi ambang batas normal yakni 4,1-6,1 mg/dl. Menurut dr Suharti K Suherman SpFK, dari Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, asam urat merupakan hasil akhir metabolisme purin. Senyawa itu banyak terdapat dalam makanan seperti jeroan, emping, dan sarden.

Asam urat sebetulnya diperlukan tubuh untuk membentuk inti-inti sel. Namun, yang diperlukan tubuh hanya sedikit. Sisanya dikeluarkan melalui usus (30%) dan ginjal (70%). Tingginya kadar asam urat dalam darah disebabkan sintesis asam urat berlebih, sedangkan ekskresi di ginjal sedikit.

Asam urat berlebih itu berpadu dengan natrium membentuk kristal natrium urat pada jaringan lunak persendian. Terbentuklah endapan yang disebut topus. Akibatnya terjadi peradangan-biasa disebut arthritis gout-akut yang ditandai rasa nyeri di persendian seperti pada lutut, jari tangan, jari kaki, dan pergelangan tangan.
Gaya hidup

Kadar asam urat tinggi berawal dari kebiasaan buruk Hobby mengkonsumsi makanan berlemak. Masakan khas Padang yang sarat lemak tak pernah luput disantap. Belum lagi kebiasaan mengkonsumsi kudapan kacang tanah setiap kali menonton televisi. 'Setengah kilo kacang tanah bisa habis dalam 3 hari,' kata pengusaha percetakan itu. Kegemaran itu berlangsung sejak remaja. Meskipun kacang tanah berkadar purin rendah yaitu kurang dari 100 mg/100 g takaran saji, tapi bila dikonsumsi terus-menerus jumlahnya menumpuk di dalam darah.

Gaya hidup yang kurang sehat di perkotaan membuat prevalensi penyakit gout lebih tinggi ketimbang pedesaan. Menurut dr Setyo Purwono MKes SpPD, dokter spesialis penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, prevalensi gout di pedesaan hanya 1,7%, sedangkan di perkotaan mencapai 4,8%. Agar terbebas dari gout, pasien biasanya dianjurkan mengkonsumsi obat pereda sakit, antipembengkakan, dan penurun kadar asam urat darah. Untuk mengurangi sakit dan bengkak, pasien diberi obat berbahan aktif kolkisin, indometasin, fenilbutason, dan kortikosteroid.

Pengobatan untuk menurunkan kadar asam urat ditempuh dengan 2 cara: mencegah pembentukan atau mempercepat ekskresi asam urat. Obat pencegah terbentuknya asam urat biasanya golongan alopurinol. Sedangkan golongan probenesid, sulfonipirazon, azapropazon, dan benebronaron berperan mempercepat ekskresi asam urat.

Obat-obatan itu biasanya diberikan dalam jangka waktu lama. Hal itu tentu saja menjadi beban bagi pasien. 'Obat penurun kadar asam urat biasanya cukup mahal,' ujar Setyo. Karena itu Hobby lebih memilih mengkonsumsi tablet ekstrak daun bambu Phyllostachis glauca asal daerah Anji, Zhejiang, China. Sejak 2008, ia rutin mengkonsumsi suplemen buatan China yang ditawarkan koleganya 2 kali sehari masing-masing 4 tablet.
Diuretik

Sebulan mengkonsumsi, rasa sakit di persendian pergelangan tangan mulai reda. Hobby pun tak lagi merintih saat kedua tangannya menggendong sang cucu. Untuk memastikan kesembuhannya, pria kelahiran Bagan Siapi-api itu memeriksakan darah sebulan silam. Hasil pemeriksaan kadar asam urat turun menjadi 7 mg/dl. Jumlah itu memang masih melebihi ambang normal, tapi cenderung menurun. 'Saya akan terus mengkonsumsi ekstrak daun bambu hingga kadar asam urat kembali normal,' katanya.

Menurut Sinse Mochammad Yusuf, ahli pengobatan China di Sukabumi, Jawa Barat, daun bambu yang ada di Indonesia juga dapat digunakan untuk meredakan asam urat. 'Sebaiknya gunakan daun muda,' katanya. Daun bambu yang baru dipetik dijemur hingga kering agar getahnya hilang. Sebelum direbus, gesek-gesekkan antardaun bambu untuk menghilangkan bulu-bulu halus yang gatal.

Kemudian rebus segenggam daun bambu atau setara 9-15 g dalam 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Setelah dingin, minum air rebusan daun bambu 2 kali sehari masing-masing 1 gelas. Yusuf menuturkan daun bambu berefek diuretik sehingga mempercepat ekskresi asam urat dari ginjal.
Kaya flavon

Menurut dr Handoyo, dokter umum di Jakarta, kadar asam turun lantaran daun bambu kaya flavon. Flavon salah satu kelas dari flavonoid. Selain sebagai salah satu sumber antioksidan, flavon juga berperan menghambat oksidasi xantin menjadi asam urat.

Cara kerja daun bambu menurunkan kadar asam urat mirip kemangi Ocimum basilicum var. anisatum. Tanaman yang kerap dijadikan lalapan itu biasanya dihindari penderita gout lantaran memicu naiknya kadar asam urat. Padahal, hasil riset secara in vivo yang dilakukan dr Setyo Purwono MKes SpPD, kemangi justru ampuh menurunkan kadar asam urat.

Penelitian dilakukan terhadap 50 tikus putih jantan dari galur yang sama secara acak. Tikus-tikus itu kemudian dibagi ke dalam 5 kelompok berdasarkan perlakuan. Kelompok I dijadikan kontrol dan hanya diberi 4 ml air. Kelompok II diberi perlakuan alopurinol berdosis 42,85 mg/kg bobot tubuh. Alopurinol golongan senyawa aktif yang berperan memcegah terbentuknya asam urat yang beredar di pasaran. Pada kelompok II-V tikus diberi sari air daun kemangi dengan dosis masing-masing 51,36 g/kg BB, 102,72 g/kg BB, dan 205,44 g/kg BB.

Sebelum diberi perlakuan tiap hewan coba diambil darahnya melalui ekor sebanyak 2 ml untuk mengetahui kadar asam urat awal. Setelah itu diberi perlakuan sehari sekali selama 7 hari. Pengamatan kadar asam urat darah dilakukan pada hari ke-1, 3, 5, dan 7 setelah perlakuan.
Menurun

Hasil penelitian menunjukkan pemberian sari air daun kemangi berdosis 51,36 g/kg BB dan 102,72 g/kg BB menurunkan kadar asam urat tikus mulai hari ke- 3-7. Sedangkan pada dosis 205,44 g/kg BB mampu menurunkan kadar asam urat sejak hari pertama perlakuan. Namun, kemampuan kemangi menurukan kadar asam urat masih kalah kuat dengan alopurinol.

Menurut Setyo belum diketahui secara pasti senyawa yang berperan menurunkan asam urat. 'Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kandungan senyawa aktif,' kata alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada itu. Ia menduga cara kerja kemangi mirip alopurinol yakni menghambat oksidase xantin menjadi asam urat. Dengan begitu nyeri akibat radang sendi perlahan sirna.

Perbedaan Antara Jin, Setan dan Iblis

Tema Jin, Setan, dan Iblis masih menyisakan kontroversi hingga kini. Namun yang jelas, eksistensi mereka diakui dalam syariat. Sehingga, jika masih ada dari kalangan muslim yang meragukan keberadaan mereka, teramat pantas jika diragukan keimanannya.

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengutus nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan risalah yang umum dan menyeluruh. Tidak hanya untuk kalangan Arab saja namun juga untuk selain Arab. Tidak khusus bagi kaumnya saja, namun bagi umat seluruhnya. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutusnya kepada segenap Ats-Tsaqalain: jin dan manusia.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

قُلْ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُوْلُ اللهِ إِلَيْكُمْ جَمِيْعًا

“Katakanlah: `Wahai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua.” (Al-A’raf: 158)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ كَافَّةً

“Adalah para nabi itu diutus kepada kaumnya sedang aku diutus kepada seluruh manusia.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiallahu 'anhuma)
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:

وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُوْنَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوْهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِيْنَ. قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوْسَى مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيْقٍ مُسْتَقِيْمٍ. يَا قَوْمَنَا أَجِيْبُوا دَاعِيَ اللهِ وَآمِنُوا بِهِ يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوْبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيْمٍ. وَمَنْ لاَ يُجِبْ دَاعِيَ اللهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِي اْلأَرْضِ وَلَيْسَ لَهُ مِنْ دُوْنِهِ أَوْلِيَاءُ أُولَئِكَ فِي ضَلاَلٍ مُبِيْنٍ

“Dan ingatlah ketika Kami hadapkan sekumpulan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Qur`an. Maka ketika mereka menghadiri pembacaannya lalu mereka berkata: `Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)’. Ketika pembacaan telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata: `Wahai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Qur`an) yang telah diturunkan setelah Musa, yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan jalan yang lurus. Wahai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah, maka dia tidak akan lepas dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata’.” (Al-Ahqaf: 29-32)

Jin Diciptakan Sebelum Manusia
Tak ada satupun dari golongan kaum muslimin yang mengingkari keberadaan jin. Demikian pula mayoritas kaum kuffar meyakini keberadaannya. Ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nashrani pun mengakui eksistensinya sebagaimana pengakuan kaum muslimin, meski ada sebagian kecil dari mereka yang mengingkarinya. Sebagaimana ada pula di antara kaum muslimin yang mengingkarinya yakni dari kalangan orang bodoh dan sebagian Mu’tazilah.
Jelasnya, keberadaan jin merupakan hal yang tak dapat disangkal lagi mengingat pemberitaan dari para nabi sudah sangat mutawatir dan diketahui orang banyak. Secara pasti, kaum jin adalah makhluk hidup, berakal dan mereka melakukan segala sesuatu dengan kehendak. Bahkan mereka dibebani perintah dan larangan, hanya saja mereka tidak memiliki sifat dan tabiat seperti yang ada pada manusia atau selainnya. (Idhahu Ad-Dilalah fi ’Umumi Ar-Risalah hal. 1, lihat Majmu’ul Fatawa, 19/9)
Anehnya orang-orang filsafat masih mengingkari keberadaan jin. Dan dalam hal inipun Muhammad Rasyid Ridha telah keliru. Dia mengatakan: “Sesungguhnya jin itu hanyalah ungkapan/ gambaran tentang bakteri-bakteri. Karena ia tidak dapat dilihat kecuali dengan perantara mikroskop.” (Nashihatii li Ahlis Sunnah minal Jin oleh Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullahu)
Jin lebih dahulu diciptakan daripada manusia sebagaimana dikabarkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam firman-Nya:

وَلَقَدْ خَلَقْنَا اْلإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُوْنٍ. وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُوْمِ

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (Al-Hijr: 26-27)
Karena jin lebih dulu ada, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala mendahulukan penyebutannya daripada manusia ketika menjelaskan bahwa mereka diperintah untuk beribadah seperti halnya manusia. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56)

Jin, Setan, dan Iblis
Kalimat jin, setan, ataupun juga Iblis seringkali disebutkan dalam Al-Qur`an, bahkan mayoritas kita pun sudah tidak asing lagi mendengarnya. Sehingga eksistensinya sebagai makhluk Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak lagi diragukan, berdasarkan Al-Qur`an dan As-Sunnah serta ijma’ ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah. Tinggal persoalannya, apakah jin, setan, dan Iblis itu tiga makhluk yang berbeda dengan penciptaan yang berbeda, ataukah mereka itu bermula dari satu asal atau termasuk golongan para malaikat?
Yang pasti, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menerangkan asal-muasal penciptaan jin dengan firman-Nya:

وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُوْمِ

“Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (Al-Hijr: 27)
Juga firman-Nya:

وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ

“Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.” (Ar-Rahman: 15)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُوْرٍ وَخُلِقَتِ الْجَانُّ مِنْ مَّارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ

“Para malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan kepada kalian.” (HR. Muslim no. 2996 dari ’Aisyah radhiallahu 'anha)
Adapun Iblis, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentangnya:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam’, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin…” (Al-Kahfi: 50)
Ibnu Katsir rahimahullahu berkata: “Iblis mengkhianati asal penciptaannya, karena dia sesungguhnya diciptakan dari nyala api, sedangkan asal penciptaan malaikat adalah dari cahaya. Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala mengingatkan di sini bahwa Iblis berasal dari kalangan jin, dalam arti dia diciptakan dari api. Al-Hasan Al-Bashri berkata: ‘Iblis tidak termasuk malaikat sedikitpun. Iblis merupakan asal mula jin, sebagaimana Adam sebagai asal mula manusia’.” (Tafsir Al-Qur`anul ’Azhim, 3/94)
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullahu mengatakan: “Iblis adalah abul jin (bapak para jin).” (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 406 dan 793)
Sedangkan setan, mereka adalah kalangan jin yang durhaka. Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullahu pernah ditanya tentang perbedaan jin dan setan, beliau menjawab: “Jin itu meliputi setan, namun ada juga yang shalih. Setan diciptakan untuk memalingkan manusia dan menyesatkannya. Adapun yang shalih, mereka berpegang teguh dengan agamanya, memiliki masjid-masjid dan melakukan shalat sebatas yang mereka ketahui ilmunya. Hanya saja mayoritas mereka itu bodoh.” (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)

Siapakah Iblis?1
Terjadi perbedaan pendapat dalam hal asal-usul iblis, apakah berasal dari malaikat atau dari jin.
Pendapat pertama menyatakan bahwa iblis berasal dari jenis jin. Ini adalah pendapat Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu. Beliau menyatakan: “Iblis tidak pernah menjadi golongan malaikat sekejap matapun sama sekali. Dan dia benar-benar asal-usul jin, sebagaimana Adam adalah asal-usul manusia.” (Diriwayatkan Ibnu Jarir dalam tafsir surat Al-Kahfi ayat 50, dan dishahihkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya)
Pendapat ini pula yang tampaknya dikuatkan oleh Ibnu Katsir, Al-Jashshash dalam kitabnya Ahkamul Qur‘an (3/215), dan Asy-Syinqithi dalam kitabnya Adhwa`ul Bayan (4/120). Penjelasan tentang dalil pendapat ini beliau sebutkan dalam kitab tersebut. Secara ringkas, dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Kema’shuman malaikat dari perbuatan kufur yang dilakukan iblis, sebagaimana firman Allah:

لاَ يَعْصُوْنَ اللهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

“…yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)

لاَ يَسْبِقُوْنَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُوْنَ

“Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan, dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.” (Al-Anbiya`: 27)
2. Dzahir surat Al-Kahfi ayat 50

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam’, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, lalu ia mendurhakai perintah Rabbnya.”
Allah menegaskan dalam ayat ini bahwa iblis dari jin, dan jin bukanlah malaikat. Ulama yang memegang pendapat ini menyatakan: “Ini adalah nash Al-Qur`an yang tegas dalam masalah yang diperselisihkan ini.” Beliau juga menyatakan: “Dan hujjah yang paling kuat dalam masalah ini adalah hujjah mereka yang berpendapat bahwa iblis bukan dari malaikat.”
Adapun pendapat kedua yang menyatakan bahwa iblis dari malaikat, menurut Al-Qurthubi, adalah pendapat jumhur ulama termasuk Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma. Alasannya adalah firman Allah:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِيْنَ

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’ maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Al-Baqarah: 34)
Juga ada alasan-alasan lain berupa beberapa riwayat Israiliyat.
Pendapat yang kuat adalah pendapat yang pertama, insya Allah, karena kuatnya dalil mereka dari ayat-ayat yang jelas.
Adapun alasan pendapat kedua (yakni surat Al-Baqarah ayat 34), sebenarnya ayat tersebut tidak menunjukkan bahwa iblis dari malaikat. Karena susunan kalimat tersebut adalah susunan istitsna` munqathi’ (yaitu yang dikecualikan tidaklah termasuk jenis yang disebutkan).
Adapun cerita-cerita asal-usul iblis, itu adalah cerita Israiliyat. Ibnu Katsir menyatakan: “Dan dalam masalah ini (asal-usul iblis), banyak yang diriwayatkan dari ulama salaf. Namun mayoritasnya adalah Israiliyat (cerita-cerita dari Bani Israil) yang (sesungguhnya) dinukilkan untuk dikaji –wallahu a’lam–, Allah lebih tahu tentang keadaan mayoritas cerita itu. Dan di antaranya ada yang dipastikan dusta, karena menyelisihi kebenaran yang ada di tangan kita. Dan apa yang ada di dalam Al-Qur`an sudah memadai dari yang selainnya dari berita-berita itu.” (Tafsir Ibnu Katsir, 3/94)
Asy-Syinqithi menyatakan: “Apa yang disebutkan para ahli tafsir dari sekelompok ulama salaf, seperti Ibnu ‘Abbas dan selainnya, bahwa dahulu iblis termasuk pembesar malaikat, penjaga surga, mengurusi urusan dunia, dan namanya adalah ‘Azazil, ini semua adalah cerita Israiliyat yang tidak bisa dijadikan landasan.” (Adhwa`ul Bayan, 4/120-121)

Siapakah Setan?2
Setan atau Syaithan (شَيْطَانٌ) dalam bahasa Arab diambil dari kata (شَطَنَ) yang berarti jauh. Ada pula yang mengatakan bahwa itu dari kata (شَاطَ) yang berarti terbakar atau batal. Pendapat yang pertama lebih kuat menurut Ibnu Jarir dan Ibnu Katsir, sehingga kata Syaithan artinya yang jauh dari kebenaran atau dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala (Al-Misbahul Munir, hal. 313).
Ibnu Jarir menyatakan, syaithan dalam bahasa Arab adalah setiap yang durhaka dari jin, manusia atau hewan, atau dari segala sesuatu.
Demikianlah Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِيْنَ اْلإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوْحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوْرًا

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (Al-An’am: 112)
(Dalam ayat ini) Allah menjadikan setan dari jenis manusia, seperti halnya setan dari jenis jin. Dan hanyalah setiap yang durhaka disebut setan, karena akhlak dan perbuatannya menyelisihi akhlak dan perbuatan makhluk yang sejenisnya, dan karena jauhnya dari kebaikan. (Tafsir Ibnu Jarir, 1/49)
Ibnu Katsir menyatakan bahwa syaithan adalah semua yang keluar dari tabiat jenisnya dengan kejelekan (Tafsir Ibnu Katsir, 2/127). Lihat juga Al-Qamus Al-Muhith (hal. 1071).
Yang mendukung pendapat ini adalah surat Al-An’am ayat 112:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِيْنَ اْلإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوْحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوْرًا

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (Al-An’am: 112)
Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Dzar radhiallahu 'anhu, ia berkata: Aku datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau berada di masjid. Akupun duduk. Dan beliau menyatakan: “Wahai Abu Dzar apakah kamu sudah shalat?” Aku jawab: “Belum.” Beliau mengatakan: “Bangkit dan shalatlah.” Akupun bangkit dan shalat, lalu aku duduk. Beliau berkata: “Wahai Abu Dzar, berlindunglah kepada Allah dari kejahatan setan manusia dan jin.” Abu Dzar berkata: “Wahai Rasulullah, apakah di kalangan manusia ada setan?” Beliau menjawab: “Ya.”
Ibnu Katsir menyatakan setelah menyebutkan beberapa sanad hadits ini: “Inilah jalan-jalan hadits ini. Dan semua jalan-jalan hadits tersebut menunjukkan kuatnya hadits itu dan keshahihannya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/172)
Yang mendukung pendapat ini juga hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam riwayat Muslim:

الْكَلْبُ اْلأَسْوَدُ شَيْطَانٌ

“Anjing hitam adalah setan.”
Ibnu Katsir menyatakan: “Maknanya –wallahu a’lam– yaitu setan dari jenis anjing.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/173)
Ini adalah pendapat Qatadah, Mujahid dan yang dikuatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Katsir, Asy-Syaukani dan Asy-Syinqithi.
Dalam masalah ini ada tafsir lain terhadap ayat itu, tapi itu adalah pendapat yang lemah. (ed)
Ketika membicarakan tentang setan dan tekadnya dalam menyesatkan manusia, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

قَالَ أَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ. قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَ. قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيْمَ. ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلاَ تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِيْنَ

“Iblis menjawab: ‘Beri tangguhlah aku sampai waktu mereka dibangkitkan’, Allah berfirman: ‘Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.’ Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukumiku tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al-A’raf: 14-17)
Setan adalah turunan Iblis, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

أَفَتَتَّخِذُوْنَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُوْنِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِيْنَ بَدَلاً

“Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim.” (Al-Kahfi: 50)
Turunan-turunan Iblis yang dimaksud dalam ayat ini adalah setan-setan. (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 453)

Penggambaran Tentang Jin
Al-jinnu berasal dari kata janna syai`un yajunnuhu yang bermakna satarahu (menutupi sesuatu). Maka segala sesuatu yang tertutup berarti tersembunyi. Jadi, jin itu disebut dengan jin karena keadaannya yang tersembunyi.
Jin memiliki roh dan jasad. Dalam hal ini, Syaikhuna Muqbil bin Hadi rahimahullahu mengatakan: “Jin memiliki roh dan jasad. Hanya saja mereka dapat berubah-ubah bentuk dan menyerupai sosok tertentu, serta mereka bisa masuk dari tempat manapun. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada kita agar menutup pintu-pintu sembari beliau mengatakan: ‘Sesungguhnya setan tidak dapat membuka yang tertutup’. Beliau memerintahkan agar kita menutup bejana-bejana dan menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta'ala atasnya. Demikian pula bila seseorang masuk ke rumahnya kemudian membaca bismillah, maka setan mengatakan: ‘Tidak ada kesempatan menginap’. Jika seseorang makan dan mengucapkan bismillah, maka setan berkata: ‘Tidak ada kesempatan menginap dan bersantap malam’.” (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)
Jin bisa berujud seperti manusia dan binatang. Dapat berupa ular dan kalajengking, juga dalam wujud unta, sapi, kambing, kuda, bighal, keledai dan juga burung. Serta bisa berujud Bani Adam seperti waktu setan mendatangi kaum musyrikin dalam bentuk Suraqah bin Malik kala mereka hendak pergi menuju Badr. Mereka dapat berubah-ubah dalam bentuk yang banyak, seperti anjing hitam atau juga kucing hitam. Karena warna hitam itu lebih signifikan bagi kekuatan setan dan mempunyai kekuatan panas. (Idhahu Ad-Dilalah, hal. 19 dan 23)
Kaum jin memiliki tempat tinggal yang berbeda-beda. Jin yang shalih bertempat tinggal di masjid dan tempat-tempat yang baik. Sedangkan jin yang jahat dan merusak, mereka tinggal di kamar mandi dan tempat-tempat yang kotor. (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)
Tulang dan kotoran hewan adalah makanan jin. Di dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Abu Hurairah radhiallahu 'anhu:

ابْغِنِي أَحْجَارًا أَسْتَنْفِضْ بِهَا وَلاَ تَأْتِنِي بِعَظْمٍ وَلاَ بِرَوْثَةٍ. فَأَتَيْتُهُ بِأَحْجَارٍ أَحْمَلُهَا فِي طَرَفِ ثَوْبِي حَتَّى وَضَعْتُهَا إِلَى جَنْبِهِ ثُمَّ انْصَرَفْتُ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مَشَيْتُ فَقُلْتُ: مَا بَالُ الْعَظْمِ وَالرَّوْثَةِ؟ قَالَ: هُمَا مِنْ طَعَامِ الْجِنِّ وَإِنَّهُ أَتَانِي وَفْدُ جِنِّ نَصِيْبِيْنَ وَنِعْمَ الْجِنُّ فَسَأَلُوْنِي الزَّادَ فَدَعَوْتُ اللهَ لَهُمْ أَنْ لاَ يَمُرُّوا بِعَظْمٍ وَلاَ بِرَوْثَةٍ إِلاَّ وَجَدُوا عَلَيْهَا طَعَامًا

“Carikan beberapa buah batu untuk kugunakan bersuci dan janganlah engkau carikan tulang dan kotoran hewan.” Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata: “Aku pun membawakan untuknya beberapa buah batu dan kusimpan di sampingnya. Lalu aku menjauh hingga beliau menyelesaikan hajatnya.”
Aku bertanya: “Ada apa dengan tulang dan kotoran hewan?”
Beliau menjawab: “Keduanya termasuk makanan jin. Aku pernah didatangi rombongan utusan jin dari Nashibin, dan mereka adalah sebaik-baik jin. Mereka meminta bekal kepadaku. Maka aku berdoa kepada Allah untuk mereka agar tidaklah mereka melewati tulang dan kotoran melainkan mereka mendapatkan makanan.” (HR. Al-Bukhari no. 3860 dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, dalam riwayat Muslim disebutkan: “Semua tulang yang disebutkan nama Allah padanya”, ed)

Gambaran Tentang Iblis dan Setan
Iblis adalah wazan dari fi’il, diambil dari asal kata al-iblaas yang bermakna at-tai`as (putus asa) dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Mereka adalah musuh nomer wahid bagi manusia, musuh bagi Adam dan keturunannya. Dengan kesombongan dan analoginya yang rusak serta kedustaannya, mereka berani menentang perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala saat mereka enggan untuk sujud kepada Adam.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِيْنَ

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’ maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Ia enggan dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Al-Baqarah: 34)
Malah dengan analoginya yang menyesatkan, Iblis menjawab:

قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِيْنٍ

“Aku lebih baik darinya: Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” (Al-A’raf: 12)
Analogi atau qiyas Iblis ini adalah qiyas yang paling rusak. Qiyas ini adalah qiyas batil karena bertentangan dengan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang menyuruhnya untuk sujud. Sedangkan qiyas jika berlawanan dengan nash, maka ia menjadi batil karena maksud dari qiyas itu adalah menetapkan hukum yang tidak ada padanya nash, mendekatkan sejumlah perkara kepada yang ada nashnya, sehingga keberadaannya menjadi pengikut bagi nash.
Bila qiyas itu berlawanan dengan nash dan tetap digunakan/ diakui, maka konsekuensinya akan menggugurkan nash. Dan inilah qiyas yang paling jelek!
Sumpah mereka untuk menggoda Bani Adam terus berlangsung sampai hari kiamat setelah mereka berhasil menggoda Abul Basyar (bapak manusia) Adam dan vonis sesat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk mereka. Allah Subhanahu wa Ta'ala mengingatkan kita dengan firman-Nya:

يَابَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِيْنَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِيْنَ لاَ يُؤْمِنُوْنَ

“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. Ia menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Al-A’raf: 27)
Karena setan sebagai musuh kita, maka kita diperintahkan untuk menjadi musuh setan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُوْنُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيْرِ

“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuhmu, karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Fathir: 6)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

أَفَتَتَّخِذُوْنَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُوْنِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِيْنَ بَدَلاً

“Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain-Ku, sedangkan mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim.” (Al-Kahfi: 50)
Semoga kita semua terlindung dari godaan-godaannya. Wal ’ilmu ’indallah.

Bahaya Ponsel di Tangan Anak


Dulu benda satu ini dianggap sebuah barang mewah dan bergengsi. Namun siapa sangka belakangan ini berubah menjadi bak kacang goreng, dijual murah dan laris manis di berbagai kalangan. Siapa pun bisa menikmatinya.

Sekarang handphone (HP) atau telepon genggam atau telepon seluler (ponsel), benar-benar berada dalam genggaman siapa saja. Tak hanya kalangan pebisnis kelas tinggi, pedagang kaki lima pun berponsel. Tak cuma yang berpenampilan necis dan perlente, yang berkoteka di pedalaman pun kini bisa akrab dengan handphone. Yang lebih parah lagi, anak-anak pun sekarang diasuh oleh ponsel. Padahal nyata-nyata banyak akibat negatif yang ditimbulkannya.
Ada seorang ibu yang gelisah menunggu putranya yang tak kunjung pulang dari sekolah. Padahal hari telah senja. Sejak tadi dihubunginya si anak lewat ponselnya, tapi tak juga terhubung. “Memang begitu anak-anak!” gerutunya, “Kita yang kasih ponsel, sulitnya kita menghubungi. Eh... giliran dia pergi sama kita, krang-kring krang-kring teman-temannya bisa saja menghubungi!”
Ada lagi ibu yang mengeluhkan, murid-murid berponsel di sekolah anaknya –sebuah sekolah dasar ternama di sebuah kota besar– mendapat kiriman gambar-gambar tak senonoh dari pengirim tak dikenal. Akhirnya jadi hebohlah kanak-kanak yang harusnya masih polos dan bersih ini.
Ini baru dua dampak negatif yang nyata-nyata terjadi. Inilah akibatnya jika benda semacam ini ada di tangan yang tidak semestinya. Di balik satu keuntungan yang ingin diperoleh –agar mudah menghubungi si anak di setiap waktu– ternyata berbagai kerusakan tersimpan. Apalagi seiring perkembangan spesifikasinya, fitur-fitur ponsel turut dikembangkan dan dibuat kian mudah.

Hubungan telepon yang makin mudah
Inilah yang mungkin pada awalnya dikehendaki oleh orangtua; agar mereka mudah menghubungi dan mengontrol anak-anak melalui telepon. Namun ternyata efek sampingnya lebih membahayakan, karena anak-anak juga makin mudah menghubungi teman-temannya tanpa bisa terawasi. Tidak terlalu sulit bagi anak menghapus daftar panggilan keluar, sehingga anak merasa ‘aman’ menghubungi teman-teman yang selama ini dilarang oleh orangtuanya. Akibatnya, justru bertambah sulit pengawasan terhadap anak dilakukan.
Apalagi anak-anak yang ‘baru gede’, fasilitas yang diberikan orangtua ini dapat membuka celah fitnah terhadap lawan jenis. Tanpa rasa malu anak-anak perempuan mengobrol dengan teman laki-laki mereka. Wal ‘iyadzu billah!
Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullahu pernah ditanya tentang pembicaraan lewat telepon antara seseorang yang mengkhitbah (melamar) wanita dengan wanita yang dikhitbahnya (dilamarnya).
Beliau menjawab, “Pembicaraan antara orang yang mengkhitbah dengan wanita yang dikhitbahnya melalui telepon tidak mengapa jika hal ini dilakukan setelah khitbah ini diterima. Pembicaraan ini pun hanya dilakukan untuk saling memahami sekadar keperluannya, serta tidak ada fitnah antara mereka berdua. Namun bila hal ini dilakukan melalui perantaraan wali si wanita, maka ini lebih sempurna dan lebih jauh dari sesuatu yang mencurigakan.
Adapun pembicaraan (lewat telepon, pen.) yang terjadi antara pria dan wanita, maupun antara pemuda dan pemudi yang tidak terjadi khitbah di antara mereka, dan semata-mata untuk berkenalan –sebagaimana yang mereka katakan– maka ini perkara yang mungkar, haram dan menggiring ke arah fitnah serta bisa menjatuhkan pada perbuatan keji.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا
“Dan janganlah kalian berlemah lembut dalam berbicara sehingga orang yang berpenyakit di hatinya memiliki keinginan terhadap kalian dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Al-Ahzab: 32)
Maka seorang wanita tidak boleh berbicara dengan pria ajnabi (yang bukan mahramnya) kecuali karena suatu kepentingan, dengan ucapan yang baik, tidak mengandung fitnah maupun sesuatu yang mencurigakan.
Para ulama juga telah menyatakan bahwa seorang wanita yang berihram bertalbiyah tanpa mengeraskan suaranya. Di dalam hadits dikatakan pula:
إِذَا أَنَابَكُمْ شَيْءٌ فِي صَلاَتِكُمْ فَلْتُسَبِّحِ الرِّجَالُ وَلْتصفقِ النِّسَاءُ
“Apabila terjadi sesuatu dalam shalat kalian, hendaknya para laki-laki bertasbih dan para wanita menepukkan tangan.”
Ini termasuk dalil yang menunjukkan bahwa wanita tidak boleh memperdengarkan suaranya kepada laki-laki kecuali dalam keadaan-keadaan yang memang membutuhkan pembicaraan, disertai rasa malu.” (Fatawa Al-Mar’ah Al-Muslimah, 2/605-606)
Musik
Yang satu ini tak lepas dari ponsel. Dalam ponsel yang paling sederhana pun tersedia nada dering musik meski dengan format yang juga sederhana. Lebih-lebih lagi yang canggih. Bahkan tersedia khusus seri ponsel musik dalam berbagai merek dan harga yang bervariasi, dilengkapi deretan album lagu yang siap didengar oleh siapa pun yang menginginkan.
Sayangnya, masih banyak kaum muslimin yang kurang atau bahkan tidak memerhatikan hal ini. Ketika ada panggilan masuk, yang terdengar tak hanya deringan, tapi alunan musik atau penggalan lagu. Allahul musta’an!
Masihkah kita bermudah-mudah dalam hal ini, sementara telah jelas bagi kita haramnya musik dan nyanyian?1 Tidakkah kita merasa khawatir termasuk orang-orang yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لَيَكُوْنَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّوْنَ الْحِرَ وَالْحَرِيْرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ ...
“Sungguh nanti akan muncul di kalangan umatku orang-orang yang menghalalkan zina, sutera, khamr dan alat-alat musik....” (HR. Al-Bukhari no. 5590 dari sahabat yang mulia Abu ‘Amir Al-Asy’ari dan Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhuma)

Gambar-gambar makhluk bernyawa
Kini ponsel tak sekadar menyajikan tulisan, namun juga gambar. Yang menjadi masalah, tampil juga gambar-gambar makhluk bernyawa. Tak hanya dalam bentuk gambar biasa ataupun foto. Kini konten-konten yang memuat gambar-gambar makhluk bernyawa tersedia pula dalam bentuk animasi atau gambar bergerak. Bisa dalam bentuk game ataupun film kartun, semua bisa didapatkan dengan mudah oleh peminat. Dari yang riil hingga khayalan. Semua ini menambah minat pengguna, termasuk anak-anak. Hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala sajalah yang dapat dimintai pertolongan menghadapi musibah seperti ini.
Bukankah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah pernah memerintahkan untuk menghapus gambar-gambar bernyawa, sebagaimana yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu kepada Abul Hayyaj Al-Asadi, “Maukah engkau kuutus dengan apa yang dulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengutusku? (Beliau mengatakan padaku):
أَنْ لاَ تَدَعْ تِمْثَالاً إِلاَّ طَمَسْتَهُ وَلاَ قَبْرًا مُشْرِفًا إِلاَّ سَوَّيْتَهُ
“Janganlah engkau biarkan gambar (makhluk bernyawa, pen.) kecuali engkau hapus dan jangan pula kau biarkan kubur yang ditinggikan kecuali kau ratakan.” (HR. Muslim no. 2240)2

Menyia-nyiakan waktu
Memegang ponsel di tangan, bagi anak-anak, bukan sebagai alat untuk mempercepat kerja atau mendukung aktivitas. Ponsel di tangan mereka tak ubahnya seperti mainan.
Waktu mereka banyak tersita untuk mengobrol atau berkirim sms dengan teman-teman tanpa suatu kepentingan yang mengharuskan. Belum lagi ketersediaan game yang kian menarik dan variatif, menambah kecanduan si anak. Apalagi berbagai konten bisa diunduh dengan relatif mudah dan murah.
Tidakkah kita ingat dengan peringatan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang waktu? Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, menukilkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua nikmat yang sebagian besar manusia terlena di dalamnya, kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari no. 6412)
Terkikislah sudah kenikmatan menghabiskan waktu luang dengan membaca Al-Qur’an. Bahkan mungkin bagi mereka, membaca Al-Qur’an adalah aktivitas yang menjenuhkan. Nas’alullahas salamah! Betapa jauhnya keadaan anak-anak kita dengan anak-anak yang hidup dekat dengan masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, padahal mestinya kita meneladani mereka. Lihat bagaimana ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma menuturkan tentang dirinya:
تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَأَنَا ابْنُ عَشْرِ سِنِيْن وَقَدْ قَرَأْتُ المُحْكَمَ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat ketika aku berumur sepuluh tahun, sementara aku telah menghafal ayat-ayat muhkam3.” (HR. Al-Bukhari no. 5035)
Betapa jauhnya keadaan kita dengan generasi awal umat ini. Kita membuat anak-anak sibuk dengan hal-hal yang kurang atau bahkan tidak bermanfaat, sementara mereka selalu menghasung dan menyibukkan anak-anak dengan ilmu agama. Kita mengenyangkan anak-anak dengan berbagai permainan dan kesia-siaan, sementara mereka selalu mengenyangkan anak-anak dengan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lihat bagaimana ‘Utbah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhu berpesan kepada pendidik putranya, “Ajarilah dia Kitabullah, puaskan dia dengan hadits, dan jauhkan dia dari syair.” (Waratsatul Anbiya’, hal.30)

Dampak buruk bagi kesehatan
Bermain game dari sebuah ponsel adalah sebuah aktivitas yang mengasyikkan bagi anak-anak. Apalagi berbagai macam game terbaru bisa didapat dengan mudah. Tanpa terasa, anak-anak bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain game.
Sebenarnya ini perlu diwaspadai, karena penggunaan ponsel yang berlebihan disinyalir dapat memengaruhi tubuh manusia. Hal ini disebabkan oleh radiasi yang timbul dari gelombang elektromagnetik pada ponsel. Berbagai penelitian telah dilakukan dan menunjukkan adanya pengaruh radiasi ponsel dalam memicu timbulnya penyakit kanker. Bahkan para dokter mulai memperingatkan adanya bahaya ponsel bagi anak-anak.
Melihat kenyataan seperti ini, orangtua yang bijaksana tentunya akan menimbang-nimbang, sudah tepatkah jika anak-anak mereka memegang peranti teknologi yang satu ini? Anak-anak kita masih memerlukan banyak bimbingan. Akal mereka belum sempurna untuk memilah yang benar dan yang salah, yang boleh dilakukan dan yang harus ditinggalkan. Mereka juga masih begitu rentan sehingga berbagai risiko relatif mudah akan menimpa mereka.
Tidakkah lebih baik jika kita pilihkan segala sesuatu yang terbaik, bukan menurut anggapan kita, namun menurut bimbingan syariat?
Bukankah lebih baik jika kita jauhkan anak-anak dari segala sesuatu yang mengandung bahaya bagi mereka?
Itu semua untuk kebaikan mereka, di dunia dan di akhirat, dan itu berarti kebaikan pula bagi kita –orangtua mereka.
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Apabila seseorang meninggal, terputus seluruh amalannya kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, atau ilmu yang diambil manfaatnya, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Abu Dawud no. 2880, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Sunan Abi Dawud)
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.

1 Haramnya musik dan nyanyian ini telah dibahas secara lengkap dalam Majalah Asy Syari’ah Vol.IV/No.40/1429 H/2008, walhamdulillah. Silakan melihat kembali pembahasannya.
2 Pembahasan tentang haramnya gambar bernyawa telah dimuat secara berseri dalam Majalah Asy Syari’ah Vol.II/No. 21-23/1427 H/2006, walhamdulillah. Silakan menyimak pembahasan di sana.
3 Maksudnya ayat-ayat yang tidak dimansukh atau ayat-ayat yang bukan mutasyabih (samar maknanya).

Gantungkan Cita-citamu Setinggi Langit menyambut 1 Muharam 1431 H

Abul Faraj Ibnul Jauzi rahimahullahu ketika menerangkan ucapan Abu Thayyib Al-Mutanabbi mengatakan: “Aku tidak menganggap aib-aib manusia sebagai kekurangan, seperti kurangnya orang-orang yang mampu mencapai kesempurnaan.”
Beliau rahimahullahu berkata: ”Seyogianya orang yang berakal berusaha menyempurnakan dirinya sampai pada batas maksimal yang ia mampu. Seandainya digambarkan kepada anak Adam dirinya dapat naik ke atas langit, sungguh aku memandang kerelaannya tinggal di bumi ini merupakan seburuk-buruknya kekurangan. Jika saja kenabian dapat diperoleh dengan usaha yang sungguh-sungguh, niscaya aku memandang orang-orang yang meninggalkan upaya dalam mendapatkannya berada pada puncak kerendahan. Perjalanan hidup yang baik, menurut para ahli hikmah, adalah keluarnya suatu jiwa menuju puncak kesempurnaan yang mungkin dalam keilmuan dan amalan.”

Beliau berkata : “Secara ringkas, tidaklah ia tinggalkan satu keutamaan pun yang mungkin untuk dia raih melainkan ia berusaha mendapatkannya. Karena sesungguhnya merasa cukup (dalam hal ini, pen.) adalah kondisi orang-orang yang rendah.
Maka jadilah dirimu seorang yang kedua kakinya berpijak di atas tanah, akan tetapi cita-citanya berada pada bintang Tsurayya.

Jikalau engkau mampu untuk melampaui seluruh ulama dan orang-orang yang zuhud, maka lakukanlah. Karena sesungguhnya mereka adalah lelaki dan engkau pun juga lelaki, dan tidaklah para pemalas itu bermalas-malasan melainkan karena rendahnya keinginan dan hinanya cita-citanya.

Ketahuilah, sungguh engkau berada pada medan pertempuran, sedangkan waktu itu akan berlalu dengan cepat. Maka janganlah engkau kekal dalam kemalasan. Tidaklah sesuatu itu dapat terluput melainkan karena kemalasan, dan tidaklah seseorang dapat meraih apa yang dicapainya melainkan karena kesungguhan dan tekadnya yang bulat.”

(Awa’iquth Thalab hal. 51-52 )

Rabu, 16 Desember 2009

Why Carbon Trade Should be Opposed


The Global Day of Action, lasted Saturday, gave momentum for environment activists to have the International Demonstrations on Climate Change, which was an global scale demonstration held in various countries to emphasize that the emission reduction isn't made into a carbon trade mechanism. The carbon trade, with developed countries as the 'buyers' and the developing countries as the 'sellers', would be an unfair mechanism.

"Carbon trade from developing countries claimed to be an effort for emission reduction by developed countries, means that emission will continue from the industries of developed ones. This diversion from emission reduction must be opposed," said the executive director of Forum for the Environment (Walhi) Berry Nahdian Forqan, Jakarta.

Along with other environment activists, Walhi directs the charges through the Global Day of Action to the U.S. Embassy in Jakarta. America, with a total emission of 36.1 percent in the world, so far is reluctant to agree to the emission reduction target according to the Kyoto Protocol. This is a bad precedent for other countries.

The global agreement contained in the Kyoto Protocol, according to Berry, targets emission reduction at 24-25 percent, from the level of 1990, by 2020, especially for the industrial countries or the Annex-1. Based on the considerations and scientific analysis, if the emission reduction target isn't achieved then the global temperature is estimated to rise up to 2 degrees Celcius for the next 100 years.

"A rise of 2 degrees Celcius would aggravate climate change impact and the worse disasters would be encountered by the developing countries, not the developed ones. The developed countries now are more prepared to encounter disasters from climate change," said Berry.

Wetlands

Through a news portal, last Saturday, head of the working unit for land-Use change, and forestry of the National Council on Climate Change, Doddy Sukadri, from the United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) in Copenhagen, Denmark, stated that Indonesia stresses the importance of emission reduction by retaining wetlands.

Former executive director of Walhi, Chalid Muhammad, stated that from the angle of preserving forests and wetlands, Indonesia is confronted by the irony of palm oil plantation expansion on some areas permitted by the government. "The palm oil expansion is encroaching on heterogenous forests that contain biological diversity."

7 Cara Mengatasi Kemarahan

KOMPAS.com — Sifat gampang marah ternyata bisa diubah, demikian pendapat para peneliti kesehatan mental. Pada salah satu penelitian berhasil ditemukan bahwa risiko serangan jantung bisa ditekan dengan mengurangi rasa marah. Bagaimana cara mengurangi keinginan untuk marah supaya tidak lekas jantungan?

1. Rajin berolahraga secara teratur dapat mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati sehingga bisa mengatasi naik turunnya emosi. Yoga dan olahraga yang membuat rileks efektif untuk mengatasi sifat mudah marah.

2. Tanyakan kepada diri sendiri apakah dengan marah-marah akan bermanfaat juga buat orang-orang di sekitar Anda. Misalnya, tanyakan “Apakah saya dapat mengontrol situasi ini? Dapatkah saya mengubahnya menjadi lebih baik dengan marah-marah?”

3. Atasi ketegangan dengan mengambil beberapa napas dalam dan membuat otot-otot rileks. Bisa juga dengan mendengarkan musik lembut atau memvisualkan diri sendiri tengah berlibur di tempat favorit.

4. Periksa lagi bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan orang lain. Banyak situasi yang menyulut kemarahan melibatkan orang lain. Saat diskusi menjadi panas dan membuat marah, hitung sampai 10 sebelum bicara. Ambil napas terlebih dahulu. Dengarkan lawan bicara secara seksama.

5. Coba sisipkan humor karena terbukti efektif meredakan kemarahan.

6. Cari alternatif, apakah Anda hanya marah-marah pada situasi tertentu? Selama beberapa minggu, buat catatan kapan dan di mana Anda biasa marah-marah. Kemudian lihat apakah ada kecenderungan tertentu yang memicu kemarahan.

7. Pertimbangkan konseling bila perlu. Ceritakan pada dokter soal kebiasaan Anda ini. Dokter itu akan merujukkan Anda pada orang yang ahli.

Ibu-ibu Rumah Tangga Sekarang Juga Suka Politik...


JAKARTA, KOMPAS.com — Tidak hanya elite politik dan mahasiswa yang ternyata mengikuti perkembangan politik Indonesia. Gencarnya pemberitaan media membuat semua lapisan masyarakat, mulai dari pedagang, tukang ojek, sampai ibu-ibu rumah tangga pun mengikuti perkembangan politik.

"Wah sekarang ibu-ibu kalo lagi ngumpul yang diomongin itu (politik)," kata Iis, salah seorang ibu rumah tangga yang ditemui Kompas.com ketika sedang menunggu kereta tujuan Bekasi di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (15/12/2009).

Perkembangan politik di Indonesia saat ini memang sangat seru untuk diikuti. Ketika ramai kasus KPK vs Polri atau cicak vs buaya, para ibu dan pedagang yang ditemui Kompas.com mengaku terpaksa terus mengikuti pemberitaan yang itu-itu lagi. "Abis seru," lanjut Iis sembari tertawa, ketika mengemukakan alasan mengapa dia mengikuti kabar seputar politik.

"Kemarin rame Anggodo, sekarang rekaman Sri Mulyani. Sampe bosen," kata Rini, calon penumpang kereta.

Menilai pernyataan politisi Golkar, Bambang Soesatyo, tentang rekaman yang kata dia Menteri Keuangan Sri Mulyani sedang terlibat pembicaraan dengan Pemilik Bank Century Robert Tantular, Rini menyatakan kekhawatirannya. Hal tersebut menurutnya akan menggantung kasus Anggodo, adik pemilik PT Masaro Radiokom Anggoro, yang saat ini belum terselesaikan.

Berita-berita yang beredar saat ini, kata dia, semakin melenceng dari masalah utama. "Keenakan Anggodo, nanti lari ke Singapura lagi," kata dia.

Media sangat berperan terhadap sampainya pemberitaan ke tangan publik. Kabar perpolitikan Indonesia ternyata tidak kalah serunya dengan tayangan televisi lainnya. Buktinya, ibu rumah tangga saja update....

Jembatan Selat Sunda dan 208 Feri


KOMPAS.com — Dibutuhkan Rp 117 triliun untuk membangun Jembatan Selat Sunda, penghubung Pulau Jawa dan Sumatera. Benarkah kita memerlukan jembatan itu? Karena dana Rp 117 triliun itu cukup untuk membeli 208 kapal feri baru, yang setiap unit berbobot mati 4.000 ton dan mampu mengangkut ribuan orang.

Seandainya pembelian 208 kapal feri itu bukan mimpi, tentu bangsa ini tak terengah-engah melayani 200 lintas antarpulau. Apalagi, setelah 64 tahun merdeka, jumlah feri di Indonesia baru 210 unit. Minimnya jumlah feri sangat mengenaskan. Sebab, tiada negara lain di dunia yang memiliki ribuan pulau dalam bentang seluas Indonesia. Jarak dari Sabang (Aceh) hingga Merauke (Papua) sebanding jarak San Francisco di pantai barat hingga Miami di pantai timur AS.

Dalam bentang itu berserakan 8.000 pulau berpenghuni dari belasan ribu pulau yang ada. Jarak antarpulau umumnya kurang dari 50 mil (sekitar 80 kilometer) dengan gelombang laut yang relatif tenang (tinggi kurang dari 2 meter).

Apa transportasi ideal dengan kondisi alam ini? Jawabnya, angkutan feri. Sebab, biaya pembangunan jembatan dan terowongan sangat mahal. Terlebih, negara ini selalu diincar bencana akibat masuk deretan lingkaran api dunia (ring of fire) dan lempeng-lempeng benua. Jika tersedia lebih banyak armada feri, kiranya lebih tepat menumbuhkan perdagangan antarpulau secara serentak dan paralel.

Pilihan

Djoko Setijowarno, ahli transportasi dari Unika Soegijapranata, menegaskan, ”Saya tidak menolak Jembatan Selat Sunda. Tetapi, sudahkah infrastruktur dasar dan moda transportasi yang lebih vital dibangun? Setidaknya, adakah kepastian kapan infrastruktur itu selesai?”

Tegasnya, pemerintah harus memilih. Ingin membangun Jembatan Selat Sunda atau melihat kematian perekonomian dari kota-kota besar di Indonesia akibat kemacetan? Kota-kota kita saat ini semakin macet dan seolah nyaris tanpa solusi.

Memang sebagian besar dari swasta. Namun, bila dana swasta itu dapat dialihkan untuk sementara waktu dan pemerintah menjamin pembiayaan infrastruktur lain di Indonesia, friksi ini pasti berakhir.

Selain 208 feri baru, seberapa besar Rp 117 triliun dapat membantu pembangunan infrastruktur? Tak kurang 488 koridor busway! Jakarta butuh 15 koridor busway. Tapi, kota seperti Yogyakarta cukup lima koridor. Artinya, akan ada 98 kota dilengkapi busway lagi.

Dan, ketika koridor-koridor itu terbangun, ada harapan pada keberlanjutan perekonomian setempat. Lantas, penghematan konsumsi bahan bakar minyak dan berkurangnya beban subsidi pemerintah.

Optimalisasi

Polarisasi dukungan pada jembatan ataupun feri sebenarnya karena tak pernah ada optimalisasi angkutan feri. Dampaknya, tak pernah diketahui seberapa besar daya dukung feri terhadap mobilitas barang dan penumpang.

Bambang Harjo, Wakil Ketua Umum Indonesian Ferry Association (IFA), menegaskan, di lintas feri Merak-Bakauheni, keterisian (load factor) feri hanya 70 persen. Penyebabnya, baru 16 dari 34 feri dapat beroperasi optimal karena terbatasnya daya dukung dermaga.

Bahkan, ketika Dermaga V-VIII Merak selesai dibangun, Bambang memprediksi load factor feri di lintas itu tinggal 30 persen. Ada pertanyaan, jangan-jangan Jembatan Selat Sunda bukan satu-satunya resep jitu menyinergikan pertumbuhan ekonomi Jawa-Sumatera? Sebab, tiada hambatan dari sisi kapasitas angkut di lintas Merak-Bakauheni.

Jembatan juga bukan selalu jawaban bila dipertentangkan dengan gelombang tinggi karena dapat saja dipesan feri lebih besar. Gangguan terhadap perjalanan tongkang berisi batu bara juga tak perlu dibesar-besarkan agar bisa dibuat jembatan. Artinya bila ada niat kuat, feri itu dapat didesain ulang.

Andaikata uang itu ada, mungkin lebih baik menggunakan dana Rp 117 triliun itu untuk mengoptimalkan Jalan Lintas Timur Sumatera atau membuat tol dari Lampung ke Aceh.

Pembiayaan

Telah diungkapkan, pembiayaan jembatan itu dipastikan tidak 100 persen dari pemerintah. Akan ada partisipasi swasta di sana, meski belum diumumkan persentasenya. Rhenald Kasali menulis, ”... pembiayaan Jembatan Selat Sunda membutuhkan otak-otak cerdas dengan skema yang tidak biasa.”

Mengapa? Sebab, nilai investasinya sangat besar. Harus ditelaah model investasi terbaik untuk proyek itu. Dan, andai data yang ditulis Rhenald benar, terlihat volume kendaraan pelintas Selat Sunda hanya dua juta unit per tahun, setara 5.479 unit kendaraan per hari.

Volume kendaraan sebesar itu pun tidak akan menunjang kelayakan finansial sebuah tol (at grade/di atas permukaan tanah) sebab minimal lalu lintas hariannya harus 20.000 unit kendaraan. Terlebih, proyek ini sebuah jembatan, lebih mahal daripada jalan tol biasa.

Meski kelayakan finansial penting, tentu saja pembangunan infrastruktur tak dapat selalu mempertimbangkan untung-rugi. Karena sasarannya pembangunan infrastruktur adalah bangkitnya ekonomi dari pusat-pusat pertumbuhan, baik lama maupun baru. Meski demikian, kembali harus dipertanyakan benarkah kita membutuhkan jembatan itu?

Makin Banyak Bukti, Kopi-Teh Cegah Diabetes


AKARTA, KOMPAS.com - Kopi, teh, atau decaf! Apapun pilihan Anda, mengonsumsi salah satu jenis minuman itu dapat menekan risiko mengidap diabetes, demikian hasil analisa terbaru 18 studi yang melibatkan ratusan ribu orang.

Kajian terhadap suatu riset pada 2005 lalu menyimpulkan, orang yang meminum kopi paling banyak menghadapi kemungkinan tiga kali lebih kecil mengidap diabetes dibanding mereka yang paling sedikit meminum kopi, kata Dr Rachel Huxley dari University of Sydney, Australia.

Beberapa tahun sejak itu, jumlah penelitian mengenai hubungan kopi dan risiko diabetes meningkat lebih dari dua kali lipat. Sementara studi lainnya menunjukkan bahwa teh dan kopi non-kafein mungkin juga bersifat mencegah.

Untuk memperbarui bukti tersebut, Huxley dan timnya menganalisis 18 riset yang mengaitkan kopi, decaf, dan teh, dengan resiko diabetes tipe 2 yang dipublikasikan antara 1966-2009 dan melibatkan 459.000 orang.

Diabetes tipe 2, yang seringkali dikaitkan dengan obesitas, diderita hampir 8 persen penduduk AS, menurut "US National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases".

Dari tiap secangkir kopi yang dikonsumsi setiap hari, para ahli mencatat risiko seseorang terserang diabetes berkurang sebanyak tujuh persen. Pada keenam studi itu, yang meneliti kopi non-kafein, para peneliti mendapati, orang yang mengkonsumsi lebih dari tiga atau empat gelas kopi per hari memiliki risiko diabetes 36 persen lebih rendah.

Dalam tujuh studi yang meneliti kebiasaan minum teh dan risiko diabetes, orang yang minum lebih dari tiga atau empat gelas per hari menghadapi risiko 18 persen lebih rendah untuk terserang diabetes.

Menurut catatan Huxley dan timnya, analisis saat ini mungkin terlalu memperbesar estimasi dampak minuman itu terhadap risiko diabetes karena faktor statistik dengan skala studi yang lebih kecil. Juga tak mungkin untuk mengatakan dari bukti saat ini bahwa pecandu berat kopi dan teh serta minuman non-kafein tak memiliki karakteristik lain yang mungkin melindungi mereka dari diabetes, semisal diet yang lebih sehat.

Fakta bahwa dampak yang terlihat dari decaf, kopi dan teh seperti nyata, semua itu bukan hanya pada kafein semata, tapi mungkin juga berkaitan dengan bahan lain yang ditemukan pada minuman itu. Sebagai contoh magnesium, lignan --bahan kimia mirip estrogen yang ditemukan pada tanaman-- atau asam klorogenik --yang merupakan antioksidan yang memperlambat terlepasnya gula ke dalam darah setelah makan.

Riset klinis dibutuhkan guna menyelidiki apakah memang minuman itu membantu mencegah diabetes. Jika manfaat itu terbukti benar, para dokter mungkin dapat mulai menasehati pasien yang berisiko diabetes bahwa bukan hanya harus olahraga dan mengurangi berat badan, tapi juga minum teh dan kopi.

Selasa, 15 Desember 2009

Mengindari Siklus S Dalam Bisnis - Simak, Jangan Terjebak

Adi Kharisma, Pebisnis Sweet Purple, Ubi Ungu

Berbisnis, berdasarkan pengalaman orang-orang yang sukses ternyata ada seninya. Seni untuk tetap bertahan bahkan terus tumbuh di saat persaingan bisnis serupa sedang banyak-banyaknya. Adi Kharisma (50) alumnus San Francisco State University, Amerika Serikat, seorang pebisnis yang telah malang melintang dalam dunia usaha memberikan tips penting bagi anda.

Tips penting ini didasarkan pada kenyataan bahwa setiap pebisnis apapun, siapapun, akan melewati siklus ini, yaitu, sebuah pergerakan bisnis yang oleh para pewirausaha digambarkan sebagai siklus S (red, istilah ini tidak akan anda temui di texbook).

Siklus ini menggambarkan : mula-mula seseorang pewirausaha mulai menjalankan bisnisnya, kemudian tumbuh, membesar, tetapi pada masa tertentu akan menghadapi persaingan yang semakin keras, perubahan keinginan pelanggan dan pasar yang bergerak dan terus berubah, hingga akhirnya jika pewirausaha tidak memiliki inovasi dan kreatifitas yang membumi dan menjadi kekuatannya, maka usahanya pelan-pelan akan menurun, semakin meluncur ke bawah, hingga akhirnya tidak terdengar lagi.

Tetapi ada yang dapat mengantisipasinya, sehingga bentuk siklus S nya menjadi dinamis, dan ketika usahanya mulai meluncur jatuh ia menemukan kreatifitas baru sehingga usahanya naik kembali dan berjaya kembali. Tapi ingat : itu bukan terakhir pergerakan siklus S.

Bentuk siklus S pada masing-masing pewirausaha akan berbeda setiap orang dan bentuknya tergantung bagaimana cara mereka menyikapinya. Coba simak beberapa pebisnis yang dulunya ramai kemudian sepi pembeli, atau usaha yang dulunya sepi kemudian terlihat sangat ramai, seperti pemilik gerai playstation, warnet, rumah makan, distro, gerai isi pulsa, gerai kudapan, hingga kios sembako. Ada yang berhasil dengan inovasinya, ada yang tersungkur karena tidak dapat mengantisipasi perubahan.

Berdasarkan pengetahuan inilah saya mencoba mengubah siklus S bisnis saya, meskipun usia saya tidak muda lagi. Agak terlambat, tetapi masih lebih baik jika tidak melakukan sama sekali. Kesadaran inilah yang harus anda lakukan, dan juga saya lakukan agar kita tidak terjebak dalam keputusasaan dalam berbisnis. Penting di sini saya utarakan, berbisnis sejak muda akan melatih talenta dan sigab mengahadapi siklus S dalam berbisnis. Karena berbisnis adalah kreatifitas, dan harus terus tumbuh sepanjang kita masih menjadi pewirausaha.

Pengalaman ini saya alami, di mana saya pernah menjadi dan memiliki usaha waralaba makanan yang sangat terkenal di Indonesia. Para pelanggan yang datang juga sangat ramai, tetapi karena pemilik waralaba (franchisor) tidak menjaga wilayah pasar, dan cenderung mencari sebanyak-banyaknya franchisee maka pertarungan bisnis ini menjadi sedemikian ketat. Dan seperti yang anda duga usaha ini berhenti sampai di sini. Kami tidak mengatakan sebagai korban, tetapi visi franchisor yang berubah, tidak konsisten, dan cenderung hanya mencari uang sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan promosi yang kuat, produk yang baik, dapat menghancurkan segala-galanya.

Saya juga pernah berbisnis menjadi distributor kebutuhan bahan pokok. Sangat ramai, tetapi kemudian kegiatan bisnis ini saya tinggalkan karena pertarungan bisnis ini sudah sangat tidak sehat. Strategi banting harga, dumping, banyaknya gerai-gerai modern market yang muncul dan didukung kekuatan raksasa ekonomi membuat kami harus meninggalkan bisnis ini. Kami tidak memiliki strategi baru yang tepat untuk mengantisipasinya, karena itu jika tidak kami tinggalkan, kami akan mati pelan-pelan, dan usaha kami akan meluncur ke bawah, dan mati.

Kami kini memulai bisnis baru, dimana kami yang mengendalikan perjalanan bisnis secara unik. Kami membangun ketersediaan bahan baku secara unik, kami mengedukasi produk kepada pelanggan dengan detail, serta mengontrol pertumbuhan bisnis melalui gerai-gerai yang memiliki hubungan emosional dan fungsional dengan pelanggan.

Aneka produk ubi ungu kami ciptakan menjadi juice, ice burger, ayubi burger, dan aneka makanan yang berfungsi sebagai antiokasidan dan pencegah kanker. Kami mengedepankan gagasan orisinilitas berbisnis, dan karena itu kami akan mampu mengontrol siklus S bisnis saya. Dan saya tidak ingin terjebak lagi karenanya.

Bisnis Besar Bisa Lahir dari Ide yang Sederhana


Hal terpenting dalam berbisnis adalah menciptakan sistem bisnis. Itulah yang dilakukan Dr Gideon Hartono (46), anak seorang penjual kue moci, kelahiran Yogyakarta 10 Oktober 1963, yang kini hidupnya berubah 180 derajad , dengan mendirikan Apotek K24 dan menciptakan sistem bisnisnya.

Sistem bisnis Apotek K24 yang diciptakannya terbukti mampu menjadi bisnis besar yang membawa perubahan pelayanan pembelian obat lewat apotek oleh masyarakat, dan terbukti berkembang sangat cepat di berbagai daerah di Indonesia.

Bahkan, bisa jadi, seperti yang diharapkan, Apotek K24 tembus berdiri di berbagai kota-kota negara Asean dan Asia dalam waktu-waktu mendatang.

Banyak orang yang menyangsikan bisa terlahir sebuah bisnis dari sebuah daerah, seperti Yogyakarta, yang dapat bersaing ke kencah nasional. Bahkan internasional. Namun kenyataan membuktikan. Bisnis Apotek K24 tumbuh fenomenal, dan layak diakui sebagai salah satu bisnis dengan prospek terbaik saat ini.

Kemampuan Dr Gideon : Jeli dan Fokus

Selama ini banyak orang yang beranggapan bahwa bisnis dengan system bisnis yang handal dan menguntungkan selalu datang dari ibukota, Jakarta . Atau bahkan dari luar negeri. Lihatlah, bagaimana gerai makanan siap saji internasional mampu mengoyak dan memboyong devisa ke negara-negara maju, yang hanya bermodal ‘sistem bisnis’. Padahal semua bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya, semuanya berasal dari domestik. Di mana letak hebatnya? Kehebatan itu ternyata ada pada ‘system bisnis’ yang dibuat.

Kehadiran bisnis waralaba Apotek K24 yang didirikan Dr Gideon Hartono tak lepas dari fenomena itu. Inovasi bisnis Apotek K24, jauh melampaui standar layanan konvensional apotek biasa. Pemberian layanan nonstop 24 jam sehari, yang tidak pernah tutup meskipun hari libur, adalah prinsip-prinsip layanan yang terkait dalam bidang jasa kesehatan yang juga tidak pernah libur, merupakan cara pandang yang jeli terhadap kebutuhan pelanggan. Langkah dan upaya untuk konsistem buka 24 jam sehari, serta fokus membangun brand image secara terus menerus menghasilkan bisnis yang unik dan berbeda, sehingga mudah dikenal oleh masyarakat.

Sejak dini, Dr Gideon, pada Apotek K24, juga membangun suatu kesadaran untuk menjual produk-produk obat yang legal dan menjauhi yang palsu dengan tujuan tumbuh satu kepercayaan yang tinggi pada pelanggan. Sebagai seorang dokter, suami dari Drg Inge Santoso Sp Ort , ini memahami mekanisme dan distribusi obat-obatan, sehingga mengetahui cara mencegah agar Apotek K24 tidak ‘kemasukan’ obat palsu. Salah satu cara yang dilakukan adalah berhubungan langsung dengan distributor obat resmi yang ditunjuk oleh produsen obat-obatan.

Bisnis Besar Bisa Lahir dari Ide yang Sederhana

Kehadiran bisnis waralaba Apotek K24 dalam lima tahun terakhir di Indonesia memberikan pelajaran dua hal. Pertama, ide dan system bisnis bisa terlahir dimana saja, tidak mesti dari Jakarta.

Dari daerah ide-ide bisnis justru sangat potensial tumbuh dan bermunculan bisnis-bisnis baru yang dapat dikembangkan dengan system waralaba.

Pertama, kreatifitas bisnis dapat muncul dan dikembangkan karena adanya tuntutan pelayanan, dinamika masyarakat, serta modernisasi menajemen yang dilakukan secara professional dan tersistem dengan baik.

Apotek K24, awalnya hanyalah ide membuka apotek 24 jam nonstop agar masyarakat dapat memperoleh obat yang diperlukan kapan saja dengan harga yang sama (siang maupun malam). Kini ide bisnis yang sederhana ini telah mengilhami banyak orang untuk membuka usaha jasa yang juga buka 24 jam. Beberapa gerai makanan, Pom Bensin, supermarket, bahkan jasa laundry dan potong rambutpun sudah banyak yang buka 24 jam.

Agar leading dan terus tumbuh, Dr Gideon telah menyiapkan strategi baru untuk maju ke pasar Asia. Oleh banyak kalangan, pasar Asia dengan jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial bagi bisnis apotek dan industry kesehatan lainnya.

Untuk masuk ke pasar Asia, Dr Gideon tidak mau setengah-setengah mempersiapkannya. Ia, setidaknya telah menciptakan system bisnis yang lebih kokoh, dengan menciptakan manajemen operasional yang handal, melatih karyawannya untuk bersiap memasuki pasar yang lebih luas dan besar, menciptakan brand yang kuat dan terintegrasi, jaringan waralaba yang terus dimanage, dan melakukan inovasi bisnis terus menerus.

Di masa mendatang, Dr Gideon berharap, Apotek K24 pada tahun 2010 nanti dapat berkembang mencapai 500 gerai di seantero Indonesia. Apotek K24 diharapkan tidak hanya berdiri di kota-kota besar, tetapi juga kota-kota kecil lainnya.

Selain membangun Apotek K24, Dr Gideon juga sedang menyiapkan bisnis yang lebih spesifik lagi, dan masih terkait dengan bisnis kesehatan., yaitu bisnis Laboratorium Klinik, yang diberi brand HiLab.

Berbeda dengan laboratorium klinik lainnya, yang masih dikelola secara konvensional dan tradisional, HiLab bertumpu kepada teknologi tinggi, kecepatan layanan dan dengan harga layanan yang terjangkau.

Menurut Dr Gideon, HiLab yang dalam waktu tak lama lagi akan dibiakkan seperti Apotek K24, dan diintegrasikan dengan Apotek K24 memiliki keunggulan. Pertama, merupakan satu-satunya klinik pertama di Indonesia yang hasilnya secara otomatis dapat dikirim via sms dan internet (web dan email) sehingga riwayat hasil pemeriksaan laboratorium dapat diakses anytime, anywhere dengan internet. Sementara cara lama biasanya pasien harus mengarsip print out hasil laboratorium.

Kedua, hasil dapat diketahui dengan cepat, bisa dikirim langsung via handphone lewat sms (langsung dari server dan tidak diketik ulang) sehingga sangat membantu dokter yang menangani pasien mengetahui masalah dan menetapkan terapy yang tepat dan cepat.

Ketiga, standarisasi layanan dan kualitas berstandar dunia, dilakukan secara otomatis, menggunakan robotic yang dipandu dengan intrukstur IT degan dukungan peralatan dan manajemen berkualtas tinggi.

Menjadi Pengusaha Itu Harus Bahagia

Krisis ekonomi dari Amerika sudah menjalar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Diramalkan dan sebagian gejala sudah terjadi memang, tahun ini sampai akhir tahun, PHK bakal terjadi di mana-mana. Tapi apa iya?

Indonesia ada hajatan Pemilu April 2009 lalu, dilanjutkan dengan Pilpres di bulan-bulan mendatang. Coba hitung. Dengan 38 partai nasional dan beberapa partai lokal di Aceh. Dari tingkatan DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan di mana tiap partai memiliki beberapa sampai belasan orang caleg. Belum lagi caleg DPD dari tiap daerah, maka jumlah caleg mencapai 11 ribu orang lebih. Dan pemilu kali ini berbeda. Yakni setiap caleg dapat mempromosikan dirinya masing-masing.

Bila kita hitung, anggaplah rata-rata tiap caleg mengeluarkan Rp300 juta rupiah untuk keperluan kampanye, seperti iklan, spanduk, kaos, dsb maka akan ada 3,3 triliun uang beredar di masyarakat. Itu belum termasuk dana pemerintah untuk pelaksanaan pemilu, serta dana transportasi, telekomunikasi, dan konsumsi masyarakat yang meningkat terkait yang pemilu.

Belum lagi libur panjang terkait pemilu dan hari besar yang menyebabkan sebagaian masyarakat berpergian membelanjakan uangnya. Ditinjau dari makro ekonomi, hal ini merupakan stimulus yang bagus sekali bagi aktivitas mikro ekonomi Indonesia, atau dengan kata lain efek domino dari pemilu langsung atau tidak langsung bermanfaat bagi peningkatan daya beli produk-produk wirausaha. Ini akan menghambat krisis semakin berkembang luas di Indonesia.

Belum lagi kalau partai dan anggota legislatif yang terpilih nanti benar-benar anggota DPR yang peduli kepada perekonomian masyarakat dan dunia usaha, bersih dari korupsi, dan profesional, tentu akan lebih siip. Bagaimana pendapat Anda?

Pengusaha itu Harus Berkepribadian Ganda

Baru saja saya browsing ke internet dan masuk di sebuah forum psikologi yang mengupas tentang Schizophrenia, yaitu kondisi mental disorder yang sering disebut sebagai orang kepribadian ganda. Orang berkepribadian ganda dapat berganti-ganti kepribadian layaknya seorang aktor sehingga membuat orang-orang di lingkungannya menyangka dia gila atau tidak waras. Dampaknya dia akan dikucilkan.

Lantas bagaimana apabila hal ini terjadi pada diri seorang pengusaha ? Jadi pengusaha gilakah? Pengusaha itu harus menderita Schizophrenia. Lho kok? Ya... Karena di dalam diri seorang pengusaha terdapat pribadi-pribadi yang berbeda dan sering kali saling berkelahi karena memiliki kepentingan yang berbeda.

Pribadi pertama, seorang pengusaha itu adalah seorang Visioner. Pribadi seorang visioner adalah pribadi pemimpi. Memiliki pandangan jauh ke depan. Sering melamun (?) Ngomongnya kadang terlalu tinggi (menurut ukuran lingkungannya). Melihat setiap hal sebagai sebuah opportunity yang akan menghasilkan keuntungan sehingga menjadi kaya raya. Melihat sepetak tanah kosong di pinggir jalan, langsung bilang, "Wah, tanah ini akan saya jadikan sebuah depot bakso premium yang ramai. Dan akan menjadi master branding untuk sebuah jaringan frenchise depot bakso dengan ratusan cabang di seluruh nusantara."

Pribadi kedua, seorang manager. Pribadi ini sering bertentangan dengan Visioner. Kalau Visioner : "Mau yang besar tetapi tidak mau tahu caranya" sebaliknya pribadi manager ini berpikir : "Bagaimana caranya". "Elo mimpi boleh besar", kata manager, "tapi lihat dulu dong, gue nih yg sibuk jadinya!"

Manager sibuk memikirkan : berapa harga beli atau sewanya? Berapa biaya renovasi, lauching, sampai operasional tiga bulan pertama ? Berapa kapasitas parkirnya? Berapa SDM yang dibutuhkan dan gajinya masing-masing ? Apa warna catnya? Dan lain-lain.

Pribadi ketiga, seorang spesialis. Ini dia yang paling apes. Setelah dimimpi-mimpikan oleh visioner, diatur dan dihitung oleh manager, tibalah giliran tugas spesialis. Siapa saja para spesialis tersebut ? Di antara para spesialis tersebut adalah Sales Investasi, bertugas untuk mencari investor, karena menurut hitungan manager, dana yang ada masih kurang dan butuh investor; Arsitek yang merancang detil interior dan eksterior dari outlet; Desainer product yang merancang packaging bakso; Pembuat bakso yang belanja bahan, membuat pentol, siomay, gorengan, kuah, dsb; pelayan yang menyediakan menu, melayani pelanggan; dan kasir yang harus menghitung dan memberikan uang kembalian; Belum lagi yang termasuk tukang cuci piring dan cleaning service. Para spesialis ini adalah ujung tombak bisnis karena tanpa mereka bisnis tak dapat terjadi.

Bagi seorang pengusaha, ketiga pribadi tersebut mutlak diperlukan ada pada dirinya. Apalagi bila baru mau memulai bisnis. Tidak hanya pandai bermimpi, dia juga harus mampu berhitung, mampu memanage sumber daya yang ada, dan yang paling menentukan adalah dia harus mau mengerjakan detil bisnisnya sebagimana seorang spesialis. Sehingga ada istilah Dirjen = Direktur Ijen (Direktur sendirian). Artinya ketika baru memulai bisnis, dia adalah direktur, merangkap manager SDM, manager product, manager marketing, manager finance, merangkap sales, merangkap produksi, merangkap kasir, bahkan merangkap cleaning service dan petugas keamanan.

Yang sulit adalah ketika ketiga kepribadian yang berbeda tadi tidak dapat akur dan ingin lebih menonjol salah satu sehingga menenggelamkan yang lain. Apabila visioner yang menonjol dia hanya akan menjadi seorang pemimpi selamanya. Apabila dia memulai, dia memulai tanpa perhitungan yang cukup, sehingga sering rugi. Apabila manager yang menonjol maka nasibnya tidak akan berbeda dengan kebanyakan orang pintar, yang hanya pandai menghitung dan berkomentar tanpa berani take action. Sedangkan apabila hanya pribadi spesialis yang menonjol maka dia akan terjebak ke dalam rutinitas bisnis sehari-hari tanpa memikirkan strategi jangka menengah, panjang, dan lompatan-lompatan bisnis yang bisa ditemukan.

Ketika bisnis tersebut semakin tumbuh, sedikit demi sedikit tugas dapat didelegasikan, tetapi mental Schizophrenia tetap harus ada dalam setiap pengusaha. Bagaimana dengan Anda ?