Yendi Widya Kota Bengkulu Bunga Rafflesia Bunga Raflesia Kawan Kawan Kawan Yendi ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH WILUJENG SUMPING

Sabtu, 01 Januari 2011

Rahasia Mengapa Allah Menghapus Perbuatan Buruk


Orang-orang beriman bercita cita memperoleh keridhaan, kasih sayang, dan surga Allah. Namun, manusia diciptakan dalam keadaan lemah dan lupa sehingga manusia melakukan banyak kesalahan dan memiliki banyak kelemahan. Allah Yang Maha Mengetahui keadaan hamba hambaNya dan Maha Pengasih dan Penyayang memberitahukan kita bahwa Dia akan menghapus perbuatan buruk dari hambaNya yang ikhlas dan akan memberikan kepada mereka pemeriksaan yang mudah:

“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya dengan gembira.” [Q.s. al-Insyiqaq: 7-9]

Tentu saja Allah tidak mengubah perbuatan buruk setiap orang menjadi kebaikan. Adapun sifat orang-orang beriman yang perbuatan buruknya dihapus Allah dan diampuniNya diberitahukan dalam al Qur’an.


Orang-orang yang Menjauhi Dosa-dosa Besar

Dalam sebuah ayat Allah menyatakan:

“Jika kamu menjauhi dosa dosa besar di antara dosa-dosa yang kamu dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan kesalahanmu dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia.” (Q.s. an-Nisa’: 31).

Orang orang yang beriman yang mengetahui fakta ini berbuat dengan sangat hati hati dengan memperhatikan batas batas yang ditetapkan Allah, dan mereka menghindari hal hal yang dilarang. Jika mereka melakukan kesalahan karena kealpaannya, mereka segera berpaling kepada Allah, bertobat, dan memohon ampunan.
Allah memberitahukan kita dalam al Qur’an tentang hamba hamba Nya yang tobatnya akan diterima.

Dalam hal ini, jika kita mengetahui perintah Allah, namun dengan sengaja kita melakukan dosa dan berkata, “Tidak apa apa, apa pun yang terjadi saya akan diampuni.” Perkataan ini benar-benar menunjukkan cara berpikir yang salah, karena Allah mengampuni perbuatan dosa hamba hambaNya yang dilakukan karena kealpaan dan ia segera bertobat dan tidak berniat mengulanginya lagi:

“Sesungguhnya tobat di sisi Allah hanyalah tobat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran ketidaktahuan, yang kemudian mereka bertobat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima tobatnya oleh Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang orang yang mengerjakan kejahatan hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, ia mengatakan, ‘Sesungguhnya saya bertobat sekarang.’ Dan tidak pula orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” [Q.s. an-Nisa’: 17-8]

Sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas, menjauhi perbuatan dosa dengan sungguh sungguh sangatlah penting jika seseorang ingin perbuatan perbuatan buruknya dihapus, dan jika tidak menginginkan penyesalan pada hari pengadilan kelak. Dalam pada itu, seorang beriman yang melakukan suatu dosa, hendaknya secepatnya memohon ampun kepada Allah.

[written by Harun Yahya]

Tidak ada komentar: