Yendi Widya Kota Bengkulu Bunga Rafflesia Bunga Raflesia Kawan Kawan Kawan Yendi ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH WILUJENG SUMPING

Senin, 14 Februari 2011

Guru; Menuju Peningkatan Kualitas


Pendidikan merupakan aksi pembebasan manusia dari belenggu kebodohan. Tidak lain bahwa pendidikan merupakan sebuah kebutuhan primer bagi manusia karena dengan pendidikan tersebut, manusia akan menjadi manusia yang seutuhnya dan terbebas dari belenggu kebodohan. Dengan demikian, pendidikan menjadi sebuah kebutuhan yang mendasar bagi setiap manusia, bisa juga disetarakan dengan kebutuhan untuk makan, berpakaian, dan bertempattinggal.

Dalam sebuah pendidikan, ada beberapa faktor yang sangat menunjang akan keberhasilan pendidikan. Pendidikan yang berhasil adalah manakala pendidikan itu mampu mengentaskan dan membebaskan para peserta didiknya dari belenggu kebodohan. Salah satu faktor dan elemen penting guna menunjang keberhasilan cita-cita pendidikan tersebut adalah peran guru yang berkualitas. Guru yang berkualitas dan profesional adalah guru yang berhasil membebaskan para peserta didiknya dari belenggu kebodohan. Oleh karenanya, guru menjadi sosok sentral dalam dunia pendidikan.

Pendidikan pada sebuah negara itu bisa maju jika didukung dengan tenaga pengajar atau guru yang berkualitas dan profesional. Sejarah telah membuktikan urgensi dan sentralitas guru dalam keberhasilan pendidikan.

Sebagai contoh; setelah dua kota penting di Jepang, yakni kota Hiroshima dan Nagasaki dibombardir oleh pasukan Amerika Serikat, hal yang paling dicari dan ditanyakan oleh Kaisar Jepang waktu itu adalah keberadaan guru. Guru menjadi tonggak penting dalam membangun pendidikan yang maju. Hasilnya, bisa dilihat pada masa sekarang bahwa Jepang menjadi macan Asia. Sebenarnya, hal itu diawali dengan peran penting guru.

Indonesia merupakan sebuah negara yang berambisi besar untuk meningkatkan sumber daya manusianya (SDM). Pendidikan adalah sebuah sarana dan media yang tepat untuk peningkatan SDM tersebut. Sementara pilar dari pendidikan yang berkualitas adalah guru yang berkualitas dan profesional.

Guru adalah sentral penyelenggaraan pembelajaran sekaligus sentral pembangunan pendidikan nasional. Tanpa guru yang berkualitas maka peningkatan kualitas sumber daya nasional dan daya saing bangsa akan sia-sia. Kualitas guru yang baik diharapkan dapat menjadi sarana peningkatan kualitas pembelajaran siswa.

Dengan demikian, guru menjadi tumpuan utama dalam peningkatan kualitas pendidikan sekaligus peningkatan SDM Indonesia. Dewasa ini, kualitas guru sangat diperhatikan, hal itu terbukti dari program sertifikasi guru yang menuntut kualifikasi tenaga pengajar pada pendidikan di Indonesia. Dengan adanya program sertifikasi, para guru dikualifikasi kemampuannya guna menunjang profesionalisme guru.

Program sertifikasi tersebut tidak serta merta mempersulit guru dalam karirnya sebagai tenaga pengajar. Lebih dari itu, guru dituntut untuk menjadi seorang guru yang benar-benar berkualitas dan profesional dengan karakter personal, sosial, profesional, dan pedagogik. Dengan guru yang berkualitas tersebut, diharapkan pendidikan Indonesia menjadi pendidikan berkualitas dan mampu menghasilkan SDM yang berkualitas pula.

Guru memang benar-benar manjadi sosok yang sangat urgen karena guru dituntut untuk bisa memobilisasi dua fungsi pendidikan, yaitu transfer of knowledge (transfer pengetahuan) dan transref or value (transfer nilai). Transfer of knowledge adalah suatu proses transfer ilmu pengetahuan dari sumber belajar kepada yang belajar. Guru merupakan salah satu sumber belajar yang dengannya, tersebarlah ilmu pengetahuan yang kemudian ditangkap oleh yang belajar, yaitu peserta didik.

Dalam hal ini, guru dituntut untuk bisa menjadi mediasi dari proses transfer ilmu pengetahuan tersebut. Oleh karena itu, guru benar-benar menjadi tumpuan bagi para peserta didik yang diajar dalam sebuah pendidikan. Apa yang disampaikan oleh guru kepada para peserta didiknya itu merupakan sebuah proses transfer ilmu pengetahuan sehingga guru dituntut menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan.

Sementara transfer of value merupakan suatu proses penyerapan nilai oleh peserta didik terhadap guru di luar ilmu pengetahuan. Hal inilah yang menuntut guru untuk memiliki moral yang luhur, menjaga norma-norma kesopanan, dan memiliki etika yang baik. Dalam hal ini, guru diperhitungkan perilaku dan tindakannya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi teladan bagi para peserta didiknya. Oleh karena itu, tidak wajar jika seorang guru itu mencerminkan karakter yang buruk terhadap para peserta didiknya.

Dalam falsafah SUNDA mengatakan bahwa guru itu digugu dan ditiru. Digugu maksudnya bahwa apa yang disampaikan oleh guru berupa ilmu pengetahuan kepada para peserta didik itu merupakan suatu ilmu pengetahuan yang benar. Dengan demikian, guru mengajarkan kebenaran secara ilmiah, oleh karena itu guru harus memiliki kredibilitas terhadap para peserta didik dengan menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan. Dalam hal ini, terkait dengan fungsi pendidikan yang berupa transfer of knowledge.

Sementara ditiru maksudnya bahwa guru dijadikan sebagai sosok yang diteladani perilakunya. Oleh karena itulah guru harus memiliki moral yang luhur, menjaga norma-norma kesopanan, dan memiliki etika yang baik. Guru menjadi teladan bagi para peserta didiknya di luar penyampaian ilmu pengetahuan. Hal ini terkait dengan fungsi pendidikan yang berupa transfer of value. Semoga..

Tidak ada komentar: