Yendi Widya Kota Bengkulu Bunga Rafflesia Bunga Raflesia Kawan Kawan Kawan Yendi ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH WILUJENG SUMPING

Selasa, 26 Oktober 2010

Hikmah Ilahi di Balik Musibah Gempa Bumi dan Tsunami


Orang2 berbeda pendapat dlm gempa. Ada yg mengatakan bahwa gempa merupakan peristiwa yg bersifat alami tdk ada kaitan dgn agama. Sebagian lain mengatakan bahwa gempa merupakan ketentuan dan taqdir Allah Subhanahu wa Ta’ala yg tdk ada kaitan dgn dosa. Ada lagi yg mengatakan bahwa gempa merupakan kejadian utk membuat takut manusia dan tiada kaitan dgn dosa. Sebagian lagi mengatakan bahwa gempa terjadi disebabkan oleh dosa manusia.
Jawaban –Allah Subhanahu wa Ta’alalah yg memberikan taufiq utk kebaikan dan kebenaran– sesungguh gempa itu utk menciptakan rasa takut dan ia dgn qadha dan qadar Allah Subhanahu wa Ta’ala. Gempa juga terjadi disebabkan dosa-dosa manusia. Dengan demikian terjadi gempa adl utk membuat takut manusia yg hidup yg menyaksikan kejadian itu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَإِنْ مِّنْ قَرْيَةٍ إِلاَّ نَحْنُ مُهْلِكُوْهاَ قَبْلَ يَوْمِ الْقِياَمَةِ أَوْ مُعَذِّبُوْهاَ عَذَاباً شَدِيْدًا كاَنَ ذَلِكَ فِي الْكِتاَبِ مَسْطُوْرًا. وَماَ مَنَعَناَ أَنْ نُرْسِلَ بِاْلآياَتِ إِلاَّ أَنْ كَذَّبَ بِهاَ اْلأَوَّلُوْنَ وَآتَيْناَ ثَمُوْدَ النَّاقَةَ مُبْصِرَةً فَظَلَمُوا بِهاَ وَماَ نُرْسِلُ بِاْلآياَتِ إِلاَّ تَخْوِيْفاً

“Tidak ada satu negeripun melainkan Kami membinasakan sebelum hari kiamat atau Kami azab dgn azab yg sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dlm kitab . Dan sekali-kali tdk ada yg menghalangi Kami mengirimkan tanda-tanda melainkan krn tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang2 dahulu. Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu yg dapat dilihat tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tdk memberi tanda itu melainkan utk menakuti.”
Ayat yg menerangkan bahwa gempa merupakan kejadian dgn qadha dan qadar Allah Subhanahu wa Ta’ala adl firman-Nya:

مآ أَصاَبَ مِنْ مُصِيْبَةٍ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِيْ أَنْفُسِكُمْ إِلاَّ فِيْ كِتاَبٍ مِّنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهاَ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرٌ

“Tiada satu bencanapun yg menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dlm kitab sebelum Kami menciptakannya. Sesungguh yg demikian itu adl mudah bagi Allah.”

ماَ أَصاَبَ مِنْ مُصِيْبَةٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

“Tidak ada satu musibahpun yg menimpa seseorang kecuali dgn izin Allah. Dan barangsiapa yg beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Adapun bahwa gempa disebabkan dosa-dosa sesungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dlm Kitab-Nya yg mulia:

ماَ أَصاَبَكُمْ مِنْ مُصِيْبَةٍ فَبِماَ كَسَبَتْ أَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوا عَنْ كَثِيْرٍ

“Dan musibah apa pun yg menimpa kamu mk adl disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan sebagian besar .”

ذَلِكَ أَنْ لَمْ يَكُنْ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ وَأَهْلُهاَ غاَفِلُوْنَ

“Yang demikian itu adl krn Rabbmu tidaklah membinasakan kota-kota secara aniaya sedangkan penduduk dlm keadaan lengah .”

وَماَ كاَنَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ وَأَهْلُهاَ مُصْلِحُوْنَ

“Dan Tuhanmu sekali-kali tdk akan membinasakan negeri-negeri secara zalim sedang penduduk orang2 yg berbuat kebaikan.”

وَكَمْ أَهْلَكْناَ مِنْ قَرْيَةٍ بَطِرَتْ مَعِيْشَتَهاَ فَتِلْكَ مَساَكِنُهُمْ لَمْ تُسْكَنْ مِنْ بَعْدِهِمْ إِلاَّ قَلِيْلاً وَكُناَّ نَحْنُ الْوَارِثِيْنَ. وَماَ كاَنَ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرَى حَتَّى يَبْعَثَ فِيْ أُمِّهاَ رَسُوْلاً يَتْلُوا عَلَيْهِمْ آياَتِناَ وَماَ كُناَّ مُهْلِكِي الْقُرَى إِلاَّ وَأَهْلُهاَ ظاَلِمُوْنَ

“Dan berapa banyak negeri yg telah Kami binasakan yg telah bersenang-senang dlm kehidupannya. mk itulah tempat kediaman mereka yg tiada didiami sesudah mereka kecuali sebagian kecil. Dan Kami adl pewarisnya. Dan tidaklah Rabbmu membinasakan kota-kota sebelum Dia mengutus di kota itu seorang rasul yg membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tdk pernah Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduk dlm keadaan melakukan kezaliman.” 1
Gempa juga merupakan adzab bagi orang yg jahat sebagaimana lalu dan sebagai rahmah kepada seorang muslim. Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim meriwayatkan dlm kitab Shahih kedua dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ: الْمَطْعُوْنَ وَالْمَبْطُوْنَ وَالْغَرِيْقُ وَصاَحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيْدُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ

“Para syuhada itu ada lima golongan: yg terkena tha’un mabthun2 tenggelam terkena reruntuhan dan yg syahid di jalan Allah.”
Karena orang yg mati krn tertimpa reruntuhan menjadi syahid di jalan Allah Shallallahu ‘alaihi wa sallam baik dewasa atau anak kecil laki2 ataupun wanita. Kaum muslimin yg shalih serta anak-anak mereka terkena musibah akibat dosa yg dilakukan oleh selain mereka3 sebagaimana firman-Nya:

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لاَ تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خآصَّةً واعلموا أَنَّ اللهَ شَدِيْدُ الْعِقاَبِ

“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yg tdk khusus menimpa orang2 yg zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.”
Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim meriwayatkan dlm kitab Shahih kedua dari Aisyah radhiallahu ‘anha ia mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَغْزُو جَيْشٌ الْكَعْبَةَ فَإِذَا كاَنُوا بِبَيْدَاءَ مِنَ اْلأَرْضِ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ ثُمَّ يُبْعَثُوْنَ عَلَى نِيَّاتِهِمْ

“Sekelompok pasukan perang ingin menyerang Ka’bah. Hingga ketika mereka berada di tempat yg bernama Al-Baida’ dari bumi ini mereka ditenggelamkan ke dlm perut bumi awal hingga akhir . Kemudian mereka akan dibangkit sesuai dgn niat-niat mereka.”
Demikian pula gempa menjadi cobaan bagi keluarga yg meninggal krn reruntuhan itu sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

يآ أَيُّهاَ الَّذِيْنَ آمَنُوا اسْتَعِيْنُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْنَ. وَلاَ تَقُوْلُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيآءٌ وَلَكِنْ لاَ تَشْعُرُوْنَ. وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِنَ اْلأَمْوَالِ وَاْلأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ. الَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيْبَةٌ قَالُوا إِنَّا ِللهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ. أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ

“Hai orang2 yg beriman mintalah pertolongan dgn sabar dan shalat. Sesungguh Allah beserta orang2 yg sabar. Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang2 yg gugur di jalan Allah mati; bahkan mereka itu hidup tetapi kamu tdk menyadarinya. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dgn sedikit ketakutan kelaparan kekurangan harta jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang2 yg sabar orang2 yg apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun’. Mereka itulah yg mendapat keberkatan yg sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang2 yg mendapat petunjuk.”
Gempa pun menjadi peringatan atas jauh seseorang dari syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أَوَلاَ يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُوْنَ فِيْ كُلِّ عاَمٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لاَ يَتُوْبُوْنَ وَلاَ هُمْ يَذَّكَّرُوْنَ

“Dan tidakkah mereka memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali tiap tahun kemudian mereka tdk bertaubat dan tdk mengambil pengajaran?”

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman pula mengisahkan tentang Nabi Yunus ‘alaihissalam:

فَلَوْلاَ كاَنَتْ قَرْيََةٌ آمَنَتْ فَنَفَعَهاَ إِيْمَانُهاَ إِلاَّ قَوْمَ يُوْنُسَ لَمَّا آمَنُوا كَشَفْناَ عَنْهُمْ عَذَابَ الْحِزْيِ فِي الْحَياَةِ الدُّنْياَ وَمَتَّعْناَهُمْ إِلَى حِيْنٍ

“Dan mengapa tdk ada suatu kota yg beriman lalu iman itu bermanfaat kepada selain kaum Yunus? Tatkala mereka beriman Kami hilangkan dari mereka azab yg menghinakan dlm kehidupan dunia dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yg tertentu.”
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan taufiq-Nya kepada kita utk kembali kepada Allah dan berhukum dgn Kitabullah serta Sunnah Rasul-Nya serta utk menghilangkan kemaksiatan yg di hotel-hotel. Juga melarang berbaur siswa laki2 dan perempuan di perguruan tinggi serta menghilangkan pembunuhan terhadap jiwa yg Allah Subhanahu wa Ta’ala haramkan kecuali yg dibenarkan.
Demikianlah adapun orang yg mengatakan bahwa gempa itu hanya bersifat alami mk dia sesungguh orang yg ingkar terhadap ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala padahal Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguh matahari dan rembulan adl dua tanda kebesaran Allah. Tidaklah kedua gerhana disebabkan oleh kematian seseorang atau kehidupan seseorang akan tetapi Allah menimpakan rasa takut kepada hamba-Nya dgn keduanya. mk bila kalian melihat itu berdoalah kepada Allah hingga tersingkap gerhana itu”
Orang yg mengatakan: “Ini hanya peristiwa alam” berarti ia telah mencela kemuliaan yg Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada Nabi-Nya di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menganugerahi Nabi-Nya bencana bagi orang2 yg mengingkari mereka . Semoga Allah menghancurkan sikap pengingkaran ini yg merupakan bencana jelek bagi agama-agama langit.

1 Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menukil ucapan ‘Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu: “Tidaklah turun musibah kecuali dgn sebab dosa dan tidaklah musibah diangkat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kecuali dgn bertobat.” -ed.
2 Yaitu yg terkena penyakit perut yaitu ascites akibat lever dan perut membusung. dlm penafsiran lain: Diare. dlm penafsiran lain: Yang sakit perutnya. -ed.
3 Maksud ketika musibah menimpa suatu kaum krn dosa mk musibah itu tdk hanya menimpa orang yg berbuat dosa saja namun orang yg shalih pun terkena. Ha saja bagi orang yg shalih musibah itu akan menjadi rahmat.

Sumber: www.asysyariah.com

Tidak ada komentar: