Yendi Widya Kota Bengkulu Bunga Rafflesia Bunga Raflesia Kawan Kawan Kawan Yendi ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH WILUJENG SUMPING

Kamis, 10 November 2011

Pil kada dan Pil Istri


Beberapa waktu kedepan di Kota Bengkulu akan mengadakan Pilkada. Disana-sini orang sibuk berargumen seperti di terminal angkot, pangkalan ojek, loket travel, loket bus, loket pembayaran PDAM/Listrik/Telpon, antrian di teller Bank, pasar tradisional, Bengkulu Indah Mall (BIM), Mega Mall (Memo), warung pangsit, pecel lele lesehan, pasar ikan dan ayam serta sayur. Ratusan bahkan ribuan orang bercerita ditempat tersebut mengemukakan pendapatnya masing-masing hingga terdengar keras suara mereka sehingga membuat sebagian lain tersenyum. Sebenarnya secara teoritis manajemen merupakan luapan perasaan rakyat akan harapan dan asa di masa datang agar ekonomi berjalan dengan baik dan menguntungkan semua pihak.

Para pemilih yang berhak memilih yaitu yang sudah nikah serta sudah berumur 17 tahun keatas. Padahal sengketa Pilkada dari beberapa daerah lainnya masih berlarut-larut. Sidang PHPU (Perselisihan Hasil Pemilihan Umum) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Mahkamah Konstitusi (MK) terus berlangsung untuk menegakan keadilan bagi pihak yang bersengketa. Puluhan para pendukung kandidat yang kalah bersaksi dan memberikan argumentasinya agar pasangan mereka bisa menang di Mahkamah Konstitusi.

Mau menang Pilkada memang terkait dengan jumlah pemilih, lihatlah program KB (Keluarga berencana) dimana bertujuan umum membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya serta pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

Disinilah dalam KB alat kontrasepsi sangat berperan penting, salah satunya adalah PIL KB. Telad minum Pil KB pasti akan mengakibatkan kehamilan dan akan menambah penduduk. Banyak penduduk pasti akan memenangkan pilkada bagi pasangan tertentu, sedangkan sedikit penduduk (pemilih) pasti pasangan itu akan kalah.

Seorang wanita berkata, “Sudah minum Pil KB mengapa bisa hamil, apa yang salah dengan pil KB”. Wah…sudah pastilah karena ya…ya…ya… iya lah. Pil KB-nya baru sampai tenggorokan, celananya udah sampai lutut!” Dijamin 100 persen pasti hamil.

Untuk mencegah ledakan penduduk menurut perkiraan pada tahun 2060 akan ada 475 juta penduduk seluruh Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) sekarang sangat serius untuk menyukseskan program KB untuk mencegah penduduk bertambah tetapi ini khabar buruk bagi Pilkada karena kekurangan pemilih.

Tidak ada komentar: