Do’a Sangat Penting Bagi Manusia
Apabila kita sering merenung, ternyata diri ini tidak tau apa-apa dan tidak mampu berbuat apa-apa, kecuali atas pertolongan Allah SWT, bahkan kalau kita menyimak beberapa informsi yang disampaikan oleh berbagai media massa, apakah itu media elektonik, mendia cetak maupun media alam maya, ternyata di sana sini banyak persoalan yang sulit diselesaikan, apakah itu dari ulah manusia ataupun dari bencana alam. Semua orang sebagai individu, sebagai mahluk social yang tergabung dalam berbagai organisasi local, regional, internasional tidak ada yang mampu menghadapi persoalan global ini, bahkan Negara manapun tidak pernah terlewatkan oleh persoalan gangguan ketertiban. Padahal bila kita baca dalam buku Pengantar Hukum Administrasi Indonesi yang ditulis Philipus M Hadjon dkk, pada halaman 17 dinayatakan bahwa ciri-ciri yang paling penting dari Negara ialah pelaksanaan kekuasaan dalam arti menciptakan dan memelihara suatu ketertiban tertentu dalam kenyataan.
Sebagai kelanjutannya ditemukan “tugas-tugas Negara yang lebih klasik” dan “tugas-tugas Negara yang lebih modern”, yaitu melindungi bangsa dan wilayah terhadap serangan dari luar (pertahanan), melindungi bangsa dan wilayah terhadap kerusuhan dari dalam (pembentukan dan pemeliharaan hukum,polisi), Penagihan uang pajak dan pengelolaan dana tersebut untuk kepentingan pembiayaan tugas-tugas negara. Setelah semakin modern maka tugas Negara bergantung dari : kesukaran dan kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat yang bersangkutan, sarana-sarana keuangan dan kemungkinan-kemungkinan lain yang tersedia untuk menjalankan tugas-tugas tertentu, tanggapan di bidang politik tentang kebijaksanaan pihak negara yang diinginkan, kewajiban-kewajiban pada tingkat internasional.
Disinilah kompleksitas masalah semakin rumit, sehingga diperlukan kejernihan berfikir untuk mengurai seluruh masalah dalam sebuah system tinking yang dipetakan dalam kausal loop, ternyata setelah menemukan everage dari beberapa archetype masih juga masalah itu mengganggu pikiran kita, lantas apa sih yang bisa menenangkan pikiran itu. Tentunya bagi umat beragama adalah do’a, namun kita harus paham tentang saat ijabah do’a dan maqom ijabah do’a.. Dengan demikian penulis mengajak mengurai tentang pentingnya do’a bagi insan manusia.
Sebelum pada uraian pentingnya do’a kita permudah saja dari huruf yang ada yaitu (d), (o), (a), yaitu supaya pikiran kita jernih, dituntut untuk Dekat kepada Allah SWT baik secara lahir maupun secara bathin, yaitu melaksanakan setiap perintahnya, menjauhi segala larangannya, serta qolbu kita harus terus mengingatnya dengan zikir baik qauliah maupun ruhiyah.Otak kita harus terus memikirkan tentang keseimbangan dunia dan akhirat, sehingga otak kiri dengan otak kanan sama-sama berfungsi untuk sujud kepada Allah SWT.Ahlaq kita harus dipelihara dengan baik seperti dicontohkan oleh Rosululloh SAW, sehingga sejuk tidak ada kerusuhan dalam diri, bahkan terus berusaha memberikan manfaat yang terbaik bagi sesama mahluk hidup ciptaan Allah SWT.
Melalui uraian tersebut ternyata do’a itu memang penting, bahkan ”adduau ruhul ibadah, adduau mukhul ibadah”, bahkan Allah marah pada orang yang tidak biasa berdo’a ”man
lam yad’uni agdhob ’alaihi” Jelaslah do’a itu ruhnya ibadah dan do’a itu intinya ibadah jadi jelas bila manusia yang tidak mau berdo’a adalah orang sombong, bahkan do’a itu adalah senjatanya orang mu’min untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi, apakah persoalan dunia maupun persoalan akhirat, bahkan sesama muslim diwajibkan saling mendo’akan, bila kita mendo’akan orang lain tidak akan pernah rugi, melainkan kita sendiri dapat pahala.
Kini sedang merebak tentang isu KKN, yaitu barang siapa yang memberi sesuatu dari hasil korupsi kepada kerabatnya sehingga kerabatnya itu memperoleh keuntungan bisa dituntut dan di selidiki, bahkan seorang pegawai negeri bila memberikan dukungan pada salah satu partai akan dipecat dari pegawai negerinya, bila kita memberi uang kepada pihak yang akan menguntungkan kita mungkin dipersepsikan menyuap. Tetapi apabila kita memberikan do’a kepada yang lain apakah kita juga akan dituntut? Rasanya sampai saat itu tidak ada undang-undang yang melarang memberikan do’a kepada orang lain.
Dengan do’a justru kita memberikan suport kepada teman kita dan ketika do’a itu kita panjatkan, insya allah tidak akan ada yang protes dan tidak akan dicatat sebagai pelanggaran, namun demikian setiap do’a itu disampaikan dan setiap do’a itu diucapkan harus relevan dengan usaha-usaha yang paling memungkinkan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas kita masing-masing, jadi hakikat, ma’rifat dan tharekat itu harus sinergis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar