Yendi Widya Kota Bengkulu Bunga Rafflesia Bunga Raflesia Kawan Kawan Kawan Yendi ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH WILUJENG SUMPING

Jumat, 24 April 2009

UNIVERSITAS VIRTUAL

Universitas tradisional yang dikenal sekarang ini, dengan ruang-ruang kuliahnya, makin lama makin sedikit. Digantikan oleh universitas gaya baru dengan metode belajar yang berbeda. Demikian disebutkan dalam sebuah studi tentang cara belajar di masa depan. Di Jerman, tahun 2005 saja sudah setengah dari seluruh mahasiswa belajar tidak di universitas tradisional, melainkan dengan fasilitas belajar jarak jauh, yaitu dengan internet. Cara ini sering disebut sebagai kuliah „virtual“.

Trend belajar jarak jauh, yang juga sering disebut E-Learning. Sudah mulai menyebar di Jerman. Fasilitas E-Learning pertama didirikan 6 tahun lalu di negara bagian Bayern, yaitu Virtuelle Universitas Bayern, VHB. Di Jerman sendiri, Universitas Virtual ini belum dikenal secara luas oleh masyarakat umum. Hanya kalangan pelajar dan mahasiswa yang sudah terbiasa dengan fasilitas E-Learning, atau belajar secara virtual.

Kata „virtual“ mempunyai arti sesuatu yang tidak nyata atau sesuatu yang dalam kenyataannya tidak ada. Memang, Universitas Virtual Bayer VHB tidak dapat dilihat secara nyata. Tidak ada gedung universitas besar dan ruang-ruang kuliah. Tapi, Paul Rühl, Direktur VHB menerangkan, yang penting bukan gedung universitas, melainkan mahasiswa yang belajar.

Paul Rühl: „Yang nyata adalah penggunanya. Mereka kebanyakan kalangan mahasiswa dari lembaga-lembaga pendidikan yang jadi anggota perguruan tinggi kami.“

Universitas Virtual Bayern VHB merupakan kerjasama 36 Universitas dan Sekolah Tinggi di negara bagian Bayern. Semua mahasiswa perguruan tinggi yang jadi anggota dapat menggunakan layanan dan fasilitas VHB secara cuma-cuma. Universitas Virtual Bayern tidak berfungsi seperti universitas terbuka yang menawarkan program studi jarak jauh dan mengirim makalahnya melalui pos. Universitas Virtual Bayern merupakan sarana pendukung untuk program studi di universitas tradisional. Bagaimana universitas ini berfungsi?

Terutama melalui kuliah maya. Itu berarti kuliah yang berlangsung di aula disiarkan lewat internet dan makalahnya disediakan di situs. Selain itu pengajaran tambahan dengan mentor juga ditawarkan lewat internet. Cara belajar ini disebut: tele mentor. Direktur VHB Paul Rühl menerangkan:

Paul Rühl: "Di bawah bimbingan tele mentor, kelompok kecil yang beranggotakan mahasiswa dari berbagai tempat bertemu di kelas virtual. Misalnya mereka bersama-sama mengerjakan tugas seminar, memberikan presentasi lewat internet, lalu berdiskusi. Di akhir kelas tersebut mereka juga mendapatkan nilai, persis seperti mengikuti kuliah seminar di perguruan tinggi biasa.“

Lalu, bagaimana dengan ujian dalam program belajar virtual? Apa bisa dilakukan secara jarak jauh lewat internet? Bagaimana menjamin bahwa ujian benar-benar dilakukan oleh mahasiswa sesuai dengan syarat-syarat ujian? Dalam beberapa mata kuliah, ujian lewat internet tidak jadi besar, jika dimaksudkan sebagai ujian awal. Tapi untuk ujian akhir dan ujian negara, tetap harus dilakukan secara tradisional. Artinya, mahasiswa harus hadir di ruangan ujian.

Untuk ujian jarak jauh, bisa dilakukan dengan sarana konferensi video. Cara dan prosedurnya cukup rumit. Sebenarnya, tanpa pengawasan video pun, penguji dapat mendeteksi, apakah peserta ujian jujur dalam mengerjakan tugas-tugas yang diajukan. Direktur Universitas Virtual Bayern VHB, Pauh Rühl menjelaskan:

Paul Rühl: „Ada mekanisme biometri yang dapat dideteksi. Saya misalnya bisa mendata dan mengenali kembali kecepatan dan irama mengetik seseorang, diantara jutaan orang lain yang mengetik.“

Keuntungan dari bentuk kuliah maya adalah semakin banyak mahasiswa yang berasal dari berbagai latar belakang sosial atau keluarga dapat mengikuti perkuliahan. Mereka tidak harus hadir di satu ruangan. Rektor VHB Godehard Ruppert menerangkan:

Godehard Ruppert: „Kuliah maya menguntungkan karena orang tidak perlu menyadiakan waktu khusus untuk hadir di dalam kelas. Orang dapat mengatur waktu sendiri untuk belajar.“

Program belajar yang ditawarkan Universitas Virtual Bayern VHB sangat beragam: dari jurusan teknik informatik, teknik mesin, kedokteran, keguruan sampai ilmu hukum. Orang yang tertarik mengikuti perkuliahan maya ini tidak perlu terdaftar sebagai mahasiswa di 36 perguruan tinggi anggota VHB. Mereka cukup mendaftar di situs VHB membayar 35 Euro per kredit semester, dengan jumlah minimal kredit dua jam per minggu untuk satu semester. Hanya saja, jika ingin mendapatkan sertifikat atau nilai dari perkuliahan, peserta kuliah harus mengikuti ujian wajib hadir. Jadi untuk hal ini, berlaku prosedur ujian tradisional.

Bukan hanya para mahasiswa yang menarik keuntungan program kuliah maya. Banyak keuntungan lain dari Universitas Virtual seperti pertukaran dan kerjasama antara dosen dari berbagai universitas. Professor Arndt Bode, wakil rektor Universitas Virtual Bayern menjelaskan:

Arndt Bode: "Tidak semua perguruan tinggi di Bayern menawarkan program studi yang cocok. Sekarang, Fachhochschule di Deggendorf misalnya, dapat mengambil mata kuliah di Fachhochschule München atau di sebuah universitas. Mahasiswa dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengambil mata kuliah dari berbagai tempat secara paralel.“

Tawaran ini dimanfaatkan secara maksimal. Di dalam semester musim dingin lalu 9000 mahasiswa di seluruh negara bagian bayern mengunakan 25.000 jatah tempat di 167 mata kuliah. Walaupun minat awal pada Universitas Virtual cukup tinggi, kekhawatiran semakin berkurangnya kontak sosial antar mahasiswa tetap ada. Elvira Schulze mahasiswi keguruan, psikologi dan sejarah seni merasa tidak kesepian melalui belajar lewat internet:

Elvira Schulze: „Tentu saja tidak, saya dapat kontak yang cukup banyak dengan mahasiswa lain dan juga meluangkan waktu dengan teman dan keluarga. Jadi orang tidak akan kesepian melainkan akan lebih pintar.“

Tidak ada komentar: