Selasa, 8 September 2009
JAKARTA, KOMPAS.com - Jauh sebelum anak dijejali dengan target-target tertentu seperti nilai yang bagus, mengerjakan PR, ikut les ini dan itu, Anda harus bersiap diri menjadi orang yang kreatif untuk membuka ruang-ruang kreatifitas mereka.
Belum semua anak saat ini memperoleh tanah yang subur untuk dapat mengembangkan kreatifitasnya. Tak hanya di sekolah formal, melainkan juga di dalam lingkungan keluarga, anak kian tenggelam dibenamkan oleh ambisi para pendidik, dan bahkan orang tuanya sendiri. Keduanya bukan hanya tidak mengembangkan, namun kadang justeru cenderung mematikan potensi kreatifitas anak-anak.
Untuk itulah, dalam makalahnya 'Mendorong Anak Berpikir Kreatif', pemerhari anak dan juga Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi merasakan, para orang tua perlu memiliki keseriusan yang tinggi untuk memberikan tanah yang subur bagi tumbuh dan berkembangnya kreatifitas anak-anak mereka. Menurutnya, secara sederhana kreatifitas dapat diartikan dalam beberapa definisi berikut, yaitu:
- Kemampuan mencipta sesuatu yang baru
- Kemampuan membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur lain yang ada
- Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan atau fleksibilitas, orisinalitas dalam berpikir dan mengelaborasi suatu gagasan
Kreatif Mengembangkan Kreatifitas
Lalu, bagaimana kita dapat mengembangkan kreatifitas mereka? Seto punya beberapa kiat sederhananya di sini, antara lain:
- Cintai mereka setulus hati
Dengan mencintai mereka setulus hati, kita tentu mau menerima mereka apa adanya. Kita pun akan menghargai keunikan mereka tanpa harus memaksanya menjadi orang-orang yang kita inginkan.
Kalau mereka pandai menggambar, berikan acungan jempol sebagai tanda bangga. Kalau memang kurang pandai bernyanyi, jangan paksa ia menyanyi dengan bagus agar bisa masuk TV.
- Beri kesempatan mengekspresikan ide-idenya yang cemerlang
Membuat roda mobil bersegi empat atau menggambar air laut berwarna jingga, semuanya bisa terjadi. Maka, apapun karya yang dihasilkan dari idenya, biarkan anak Anda merasa bebas dan aman mengekspresikan ide-idenya yang unik dan orisinil itu.
Secara psikologis, memberikan tempat untuk mengekspresikan ide-idenya itu akan merangsang potensi kreatif anak untuk berkembang secara optimal. Jangan terlalu banyak dilarang atau disalahkan. Mereka hanya butuh batas-batas yang jelas dan tegas dari Anda, namun hal itu harus tetap fleksibel dan tidak kaku.
- Ajak mereka memperkaya wawasan di bidang yang diminatinya itu.
Menonton konser musik, menonton pergelaran tari, melihat pameran lukisan, pertandingan olahraga, dan sebagainya, yang selama ini menarik minatnya. Dengan begitu, si anak akan punya banyak pengalaman, sehingga gudang gagasan di dalam otaknya pun akan lebih penuh untuk mengembangkan kreatifitasnya sendiri.
---------------> IMAH PANGANCIKAN RAGA, BASA PANGANCIKAN RASA, SUNDA PENGANCIKAN KULA<----------------- SUKABUMI : Jalan Pelabuhan Gang Sejahtera IV No. 44 CIPOHO-SUKABUMI 43142 PROPINSI JAWA BARAT, (ALAMAT SEKARANG DI BENGKULU : Jalan Batang Hari VI NO. 8 KUALA ALAM - PADANG HARAPAN - KOTA BENGKULU - PROVINSI BENGKULU
ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
WILUJENG SUMPING
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar