Yendi Widya Kota Bengkulu Bunga Rafflesia Bunga Raflesia Kawan Kawan Kawan Yendi ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH WILUJENG SUMPING

Selasa, 07 Desember 2010

CPNS TAHUN 2010



"Kalau engkau sedang menjadi seorang pelamar CPNS yang sedang “haru-biru” itu, aku ucapkan selamat pada dirimu. Karena engkau akan memasuki satu bagian dari sub-ordinat tata kelola dalam sistim pemerintahan. Engkau tahu, sistim itu sendiri adalah satu dari ratusan, ribuan, jutaan bahkan miliaran sistim yang terbentang di tata surya ini".

Aku doakan engkau sukses, namamu ada di antara nama yang akan diumumkan berhasil lolos. Semoga engkau kelak lekas naik pangkat dan golongan dan memegang jabatan strategis. Sehingga semua orang menghormatimu dan masa depan hidupmu pun lebih terjamin. Engkau bisa merasakan hidup sejahtera, menikmati berbagai fasilitas yang mewah dan engkau mendapatkan dana pensiun sampai matimu.

Tapi maafkan aku karena tak bisa berdoa lebih dari itu. Aku tidak bisa meminta kepada Tuhan-ku yang mengatur kelulusanmu itu—agar engkau bisa jadi PNS karena menyediakan dana sampai ratusan juta rupiah karena itu sogok namanya. Aku juga tak bisa mendoakanmu naik pangkat dan golongan, memegang jabatan strategis karena engkau menzalimi orang lain dan menyuap atasanmu. Aku juga tak sanggup mendoakanmu agar mendapat rezeki yang melimpah karena engkau menyedot uang haram yang bukan dari gajimu. Maafkan aku.

Tapi jangan khawatir. Karena aku juga tidak akan minta kepada Tuhan-ku agar orang-orang sepertimu lekas-lekas dilenyapkan dari muka bumi. Meski engkau telah jelas-jelas berbuat aniaya dan merusak sistim hingga membuat suasana hidup dipenuhi kecurangan.

Aku juga tidak akan berdoa, meminta kepada Tuhan-ku agar engkau-engkau itu segera mendapatkan hajab dan malapetakan dari-Nya. Meski dirimu dan golonganmu telah dengan petantang-pententeng maupun kasak-kusuk menyebarluaskan ketidakadilan serta kesengsaraan.

Aku juga tidak akan berdoa kepada Tuhan-ku supaya namamu yang terhormat itu jadi tercemar karena aib-aibmu terbuka. Meski engkau dan orang-orang segolonganmu tengah mengolah kekayaan alam, kreativitas pengetahuan dan inovasi teknologi menjadi sampah kebudayaan, kekonyolan mental, kehinaan moral dan kekerdilan kemanusiaan.Karena aku tahu, pun engkau begitu, Tuhan-ku pasti punya rencana untukmu.

***

Saya kenal orang yang cinta mati kepada pasangannya. Dia bilang itu soul-mate-nya. Perempuan itu memang mempesona. Wajahnya cantik juga manis, kulitnya putih bersih dan sangat pandai bergaul. Aura kepribadiannya memancar terang di setiap kehadirannya. Maka tidak heran kalau orang seperti pria itu jatuh cinta sampai klepek-klepek.

Hari-hari dilalui dengan merindui kehadiran sang gadis di sisinya. Tapi apa lacur, cintanya tak berbalas. Dia bertepuk sebelah tangan. Maka diapun patah hati, bersedih, gundah-gulana sepanjang waktu. Namun dia tak juga berhenti berharap.

Bayangkan betapa dasyatnya goncangan jiwa orang yang sedang jatuh cinta ini. Baginya tak ada lelah, tak ada takut, tak ada jauh; yang ada hanya rindu, dan keindahan-keindahan yang melingkupinya. Dia merana sekaligus bahagia.

Maka perasaan cintanya yang sungguh besar itu, harapannya yang menggebu-gebu serta rasa kecewa, sedih dan gundah gulana berpadu menjadi satu—telah menjadi energi hidupnya. Dia hidup dengan energi itu. Dia hidup demi cita-citanya itu, selain itu semuanya hanya sampingan saja.

***

Anda tentu sepakat kalau begitu banyak elemen yang melingkupi kehidupan dunia ini. Ketika satu elemen menjadi fokus perhatian maka sejatinya beberapa elemen lain juga tertangkap ekor mata dan hati. Dan ada sejumlah besar lainnya yang tersimpan di dalam memori.

Tapi memang dasar hobi manusia itu ke tempat yang sempit-sempit. Orang lebih seneng hidup di Jakarta atau kota-kota besar lainnya yang sudah sesak ketimbang hidup di desa kelahirannya, lebih suka ramai-ramai berebut kursi yang satu ketimbang membuat kursi yang lain, lebih suka dalam suasana gegap gempita dalam keramaian dari pada bersedu sedan di tengah malam besama Tuhan-nya.

Orang lebih suka berebut bersama puluhan ribuan orang lainnya untuk tempat yang sempit di formasi CPNS. Si pencinta lebih suka mengejar-ngejar seorang gadis saja di antara miliaran perempuan di permukaan bumi ini.

Padahal, panca indera kita, kemampuan kita telah didesain untuk berinteraksi dan berhubungan dengan banyak hal. Lawan tanding kita adalah keanekaragaman bukan sub-sub ordinat kecil dan sempit. Untuk itu Tuhan juga telah menyediakan seperangkat hati yang luas kepadamu untuk menghadapi semua.

Namun jika dirimu menganggap hanya menjadi PNS-lah pekerjaan utama dan satu-satunya, atau hanya gadis itulah yang harus menjadi pendamping hidupmu—sampai-sampai kau halalkan segala cara—maka Tuhan akan mencabut nikmat keluasan hati itu darimu. Tuhan akan mencabut dari pandangan matanya segala keindahan-keindahan dan berbagai peluang yang ada di sekelilingmu. Karena engkau telah mendustakan bahwa Tuhan itu adalah Maha Kaya.

Tidak ada komentar: