Yendi Widya Kota Bengkulu Bunga Rafflesia Bunga Raflesia Kawan Kawan Kawan Yendi ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH WILUJENG SUMPING

Senin, 27 Desember 2010

HUMOR ..............


Pancasilo (Humor Padang)

anggal tujuah baleh Agustus 2002, diadokan upacaro bandero di Kampuang Nareh Pariaman. Kapala Kampuang kabatulan pai dipanggil Camat, lalu inspektur upacaro diganti samo Pak Datuak ( ketua adat ). Singkek carito,mako tibolah saat pembacaan PANCASILO. Tanpa raso gugup Pak Datuak narimo teks pancasilo dari ajudannyo lalu dengan lantang pak datuak baco:

PANCASILO
Ciek...!! BINTANG BASAGI LIMO........ ( gambar bintang )
Duo...!! RANTAI PANGIKEK JAWI ( SAPI ).......(rantai pengikat sapi, yakni gambar rantai )
Tigo...!! POHON TAMPEK BATADUAH ...... (pohon tempat berteduh = gambar pohon beringin)
Ampek...!! SANTAPAN DIHARI RAYO ...... (hidangan lezat dihari-raya=kepala banteng)
Limo...!! MAKANAN JO PAMBALUIK LUKO .....( makanan dan pembalut luka alias gambar padi dan kapas )...

Mako tabalalaklah para pasarto upacaro sambil binguang. Tabukaklah rahasio pak datuak, ternyato pak datuak hanya baco gambar sajo, pak datuak rupanyo indak biso baco.. he he he.


Film Luar Versi Padang

Enemy at the Gates — Lah tibo lawan di pintu…
Batman Forever — Kalalauang
Remember the Titans — Lai Takana jo si Titan
The Italian Job — Karajo maliang
Die Hard — Payah matinyo
Die Hard II — Alun Juo Mati Lai…?
Die Hard III With A Vengeance — Ondeh Mandeh.. ndak juo mati mati doh…?
Bad Boys — Anak Kalera
Sleepless in Seattle — Mangantuak..
Lost in Space — Ilang di awang awang
Brokeback Mountain — Gunuang patah tulang
lCheaper by Dozens — Bali salusin tambah murah..
You’ve got Mail — Ado surek tuh ha…
Paycheck — Pitih Gaji
Independence Day — Hari Rayo
The Day After Tomorrow — Saisuak
Die Another Day — Ndak kini matinyo..?
There is Something About Marry — Manga si Merry yo..?
Silence of the Lamb — Kambiang pangambok
All The Pretty Horses — Kudonyo rancak-rancak
Planet of the Apes — Planet Siamang
Gone in Sixty Seconds — Barangkek lah waang Lai
Original Sin — Sabana-bana doso…
Mummy Returns — Lah Baliak si One tadi..?
Crash — Balago kambiang
Copycat — Kopi Kuciang
Seabiscuit — Makan Biskuit di Lauik
Freddy vs Jason — Bacakak
Just in Heaven — Lah di Surgo
Air Bud — aia si Budi
How To Lose A Guy in 10 Days — Baa caronyo manyipak urang..
Lord Of The Ring — Juragan batu cincin
Deep Impact — Taraso dalamnyo
Million Dollar Baby — Anak Rangkayo
Blackhawk Down — Buruang itam si Don
Saving Private Ryan — Mahagia les ka si Ryan
Dumb and Dumber — Pakak jo sabana Pandia..

Anda Orang Minang/Padang Sejati Kalau :
1. Tidak bisa melihat dan membiarkan trotoar kosong atau nganggur.
2. Berjalan/mengendarai mobil lebih pelan di perempatan/pertigaan untuk melihat peluang membuka rumah makan.
3. Mengeluh bila belum makan masakan Padang minimal sekali sehari.
4. Tidak bisa makan tanpa cabe atau sambal pedas serta selingan kerupuk jengkol.
5. Kalo makan berkeringat, tapi kalo kerja maunya tidak berkeringat.
6. Hal pertama yang ditanya begitu sampai di suatu kota adalah dimana ada rumah makan Padang terdekat.
7. Membawa nasi rames Padang ke dalam pesawat sejak Airlines di Indonesia tidak lagi menyediakan makanan.
8. Lebih memilih rendang jengkol dan sambel pete daripada menu daging, ayam atau sambel ABC.
9. Pada saat makan pagi, anda sudah mengetahui kemana dan makanan apa yang akan dimakan untuk siang dan malam harinya.
10. Makanan kesukaan anda di daftar menu adalah yang paling murah dan paling banyak porsinya.
11. Terhimpit maunya di atas, terkurung maunya diluar.
12. Masih menawar harga barang di swalayan atau department store yang sudah ada Price Tag-nya dengan harapan bisa dapat lebih murah.
13. Hal pertama yang muncul di pikiran saat membeli barang adalah apakah bisa dijual kembali dengan sedikit keuntungan.
14. Berhasil dengan sukses menjual serta meyakinkan seseorang untuk membeli barang kelas kaki lima dengan harga swalayan.
15. Tahu perkembangan naik turun harga barang di pasar, harga emas, harga kain, upah jahit baju, ongkos cetak dan sewa tempat di pasar.
16. Berkunjung ke department store, swalayan atau toko hanya untuk mengetahui perbandingan harga barang untuk kemudian mencarinya di kaki lima.
17. Simbol matematika yang paling dikenal adalah tanda + (tambah) dan tanda X (kali), tidak mengenal tanda - (kurang) dan tanda : (bagi).
18. Lancar mengucapkan kalimat satu 5 ribu, dua 7 setengah, tiga 10 ribu.
19. Hasil perhitungan 2+2=7 karena 4 pulang modal, 2 keuntungan dagang, 1 untuk sewa tempat/ongkos.
20. Tangan menerima uang lebih cepat dan tangkas daripada tangan membayar.
21. Pelajaran yang paling diminati di sekolah adalah aritmatika, hitung dagang, harga pokok dan marketing.
22. Tempat duduk favorite anda waktu berkunjung ke cafe atau restorant adalah di dekat kasir atau pintu masuk, untuk melihat penerimaan uang masuk dan jumlah pengunjung yang datang.
23. Perintah tambahan anda saat menyuruh seseorang membeli barang di toko atau warung adalah cari harga yang paling murah dan usahakan untuk menawar.
24. Selalu naik angkutan umum atau angkot yang ada musicnya.
25. Menyetop taxi, membuka pintu depan, kemudian bertanya ke sopir taxi-nya "Jurusan mana Bang??".
26. Lebih memilih tarif taxi sistem tawar menawar daripada sistem argometer demi alasan kepastian harga dan kepuasan menawar.
27. Selalu memilih duduk paling depan kalo naik angkutan umum, bus atau pesawat dengan tujuan supaya bisa sampai lebih cepat dan lebih dulu.
28. Pesta pernikahan anda belum terasa lengkap tanpa ada panggung orgen tunggal yang menampilkan penyanyi terkenal se-kecamatan atau kabupaten.
29. Begitu keluar dari kampung halaman, langsung bisa berbahasa Indonesia Raya yang baik dengan logat Minang yang kental serta gimana gitu.
30. Selalu berprinsip "Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung, tapi kampung halaman dan pulang kampung tetap nomor satu".


PS. Sorry bagi yang tersinggung, hanya sekedar bercanda dan self critics. GO Padang, Hidup Minang.....tambuah ciek..... PUNTEN AH HUMOR ......


Gelar Dari Minang
Usman Chaniago, supir camat di Payakumbuh, minta berhenti karena ingin merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib.

Mula-mula dia bekerja sebagai tukang kantau di Tanah Abang, setelah dapat mengumpulkan sedikit modal dimulai pula menggelar dagangannya di pinggir jalan di Tanah Abang.

Nasib rupanya memihak kepadanya, beberapa tahun kemudian dia berhasil memiliki kios kain di dalam pasar. Dia pun berkeluarga dan memiliki 2 anak. Bahkan tahun ini dia membangun rumah di Depok, di lingkungan perumahan dosen UI.

Karena tetangganya semua akademisi, macam-macam gelarnya, ada Prof., ada Phd. dll. Usman merasa malu kalau papan namanya tidak tercantum gelar seperti tetangganya.

Dibuatlah papan naman dari perak, dipesan dari Koto Gadang, dengan nama DR.Usman Chaniago MSc.

Ketika ayahnya datang berkunjung, sambil bangga dia bertanya di mana anaknya kuliah, sebab setahu dia, Usman hanya berdagang.

Dengan malu-malu Usman menerangkan gelarnya di papan nama, "Nama itu artinyo 'Disiko Rumahnyo Usman Chaniago Mantan Supir Camat'."

Tidak ada komentar: