Yendi Widya Kota Bengkulu Bunga Rafflesia Bunga Raflesia Kawan Kawan Kawan Yendi ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH WILUJENG SUMPING

Minggu, 26 Juli 2009

MASJID AGUNG MEDAN



Jalan-jalan di Kota medan

Sumatera Utara dengan ibukotanya Medan, penduduknya terdiri dari beberapa kelompok masyarakat yaitu masyarakat Melayu, Batak, Karo, Batak toba, Simalungun, Mandailing, Angkola dan Nias

Medan pernah menjadi tempat peristiwa medan pertempuran antara aceh dan tetangganya kerajaan Deli. Medan sebagai pusat perdagangan memiliki pelabuhan laut dengan nama Belawan. Dahulu Medan pernah sebagai bagian dari kesultanan Deli. Tempat yang memiliki sejarah yang sangat menarik perhatian dan terkenal adalah Mesjid raya dan Istana maimun yang telah di perbaiki dan menghidupkan kembali kemegahannya pada zaman yang lalu, sampai saat ini kondisinya masih terawat dan dibagian bawah ditempati oleh anak turun dari kesulatanan deli, sehingga setiap hari berkesan ramai dengan beberapa kelompok keluarga keturunan kesultanan Deli.

Medan dengan bandara udara Polonia sebagai pintu gerbang internasional di sebelah Barat Indonesia, terletak hanya 6 kilo dari pusat kota

Istana Maimun, Tepat di jalan Brigjend Katamso masih dapat disaksikan saksi sejarah berupa cagar budaya yang akrab disebut sebagai istana Maimun dirancang oleh seorang arsitek Italia pada tahun 1888. Merupakan salah satu kompleks kesultanan yang paling mengesankan di Indonesia khususnya di Sumatera. Dengan bentuk keagungan istana dan segala kebesarannya, istana maimun senantiasa tetap menjadi simbol kota medan.

Mesjid Raya, Tidak jauh dari Istana Maimun berdiri megah Mesjid raya Al-Mashun yang merupakan wujud keperdulian Sultan Deli terhadap kehidupan religius masyarakat Medan. Mesjid ini menjadi ciri khas kota Medan dan merupakan salah satu mesjid terindah di Indonesia Dibangun oleh sultan Makmum Al Rasyid pada tahun 1906, dirancang oleh Dingemans seorang arsitek dari Amsterdam dengan gaya khas bangunan Maroko.

Jalan Akhmad Yani (Kawasan kesawan), Sebagai salah satu pusat perdagangan di Indonesia masyarakat cina dilibatkan dalam perdagangan zaman kolonial Belanda, salah satu jalan yang paling terkenal di kota Medan adalah jalan Akhmad Yani yang lebih terkenal dengan sebutan daerah Kesawan , disini banyak bangunan-bangunan kuno yang masih berdiri megah dan terawat keberadaannya, salah satunya masih di gunakan adalah gedung dinas pariwisata dan kebudayaan, PT. London Sumatra Indonesia, BKS PPS (Badan Kerjasama Perusahaan Perkebunan Sumatra) dan rumah saudagar china yang paling terkenal di kota medan yaitu rumah Tjong A Fie, kondisi bangunan ini masih sangat terawat dipelihara oleh anak turun dari Tjong A fie dan dilindungi sebagai cagar budaya di kota Medan, dan tidak kalah meanrik adalah sebuah restaurant Tip Top yang sudah ada sejak zaman Belanda, terkenal dengan sajian ice cream yang menggugah selera, banyak turis lokal maupun manca negara menyempatkan diri berkunjung ke tempat ini, sekedar bersantai ataupun mengenang masa lalu, di pagi dan siang hari jalanan ini dilalui jalur satu arah menuju kearah lapangan Merdeka

Kantor Pos, Masih satu jalan dengan Jalan Akhmad Yani dan biasa di sebut sebagai jalan Balai kota, berdiri sebuah bangunan kuno yang artistik, dibangun pada tahun 1901, ini tercatat jelas di salah satu sudut bangunan kantor pos, dengan tulisan ‘Anno 1901” masih aktif digunakan sebagai kantor pos, seluruh bagian bagian dalan sudah direnovasi namun tetap mempertahankan kondisi aslinya, bagian luar masih dipertahankan sebagaimana aslinya. Kawasan kantor pos ini juga dikenal dengan sebutan daerah lapangan merdeka, karena tak jauh di depan kantor pos ini sendiri ada sebuah lapangan yang sangat besar, biasa digunakan untuk berbagai acara massal, seperti kampanye, pertunjukan musik, ataupun sekedar bermain bola.

Balai Kota dan Bank Indonesia ,Tidak jauh dari kantor pos, masih di sekitar lapangan merdeka, tampak berdiri megah bangunan tua yang dahulu di gunakan sebagai gedung walikota yans sering disebut gedung Balaikota, namun saat ini sudah dibangun gedung walikota yang baru berada di jalan Raden Saleh ditepi sungai Deli. Gedung Balai kota saat ini sedang dalam kondisi renovasi dan akan di bangun sebuah apartement dan pusat perbelanjaan terbesar di kota medan sering di sebut sebagai Town Square, konon kabarnya gedung balaikota ini akan tetap di pertahankan sebagai sebuah bangunan antic dan bersejarah di bagian depannya, salut untuk penghargaan masyarakat kota medan terhadap bangunan-bangunan bersejarah Indonesia. Tepat berada di sebelah Balai kota ini berdiri megah pula gedung Bank Indonesia yang di bangun sebagai duplikat gedung Balai kota, dengan meniru arsitektur dari balaikota itu sendiri, namun disamping itu dibangun pula gedung berlantai sembilan yang digunakan sebagai pelengkap dari gedung utama Bank Indonesia.

Stasiun Kereta Api, Masih berada di kawasan lapangan Merdeka tepatnya di jalan Kereta Api, berdiri megah stasiun kereta api 4 lantai, stasiun ini aktif beroperasi di wilayah sumatera utara, antara lain kearah Tebing tinggi, Kisaran, Siantar, Binjai, dengan tiket bervariasi antara Rp2000-Rp5000.

Simpang Empat Sekip, Terkenal dengan bangunan tugu SIB salah satu nama surat kabar daerah di kota Medan, bertambah indah di saat malam hari, karena di hiasi oleh lampu berwarna warni

Gedung DPRD, terletak di jalan Imam Bonjol, dengan bangunan Khas Tapanuli

Kantor Gubernur, Terletak dijalan Diponegoro, di sebelah kantor gubernur ini juga berdiri Mesjid Agung

Menara Air, terletak di jalan Sisingamaraja, saat malam hari dihiasi dengan lampu2 yang mengikuti bentuk menara

RS. Pirngadi, Terletak di jalan H.M. Yamin SH, salah satu rumah sakit tertua di kota Medan milik pemerintah

Patung Guru Patimpus Terletak di jalan Guru Patimpus . Beliau mendirikan kota Medan pada tahun 1590 di tepi pertemuan sungai Deli dan Babura, yang kemudian berkembang pesat hingga saat ini

Taman Makam Pahlawan, Terletak di jalan Sisingamangaraja, jalan Raya antara Medan-Tanjung Morawa

Kampung keling, dikenal juga dengan sebutan jalan Zainul Arifin, dahulu tempat ini sangat terkenal dengan pusat pertokoan dan pusat jajan, di tempat ini juga berdiri Kuil tua, yaitu Kuil Shri Mariamman dengan arsitektur India yang kental

Sebenarnya masih banyak lagi bangunan-bangunan indah lainnya yang belum sempat terekspos, semoga artikel ini bias bermanfaat bagi teman-teman yang akan mengunjungi Kota Medan. Jangan lupa membawa oleh-oleh Bika ambon dan manisan buahnya;)

Tidak ada komentar: