Yendi Widya Kota Bengkulu Bunga Rafflesia Bunga Raflesia Kawan Kawan Kawan Yendi ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH WILUJENG SUMPING

Minggu, 29 Agustus 2010

Berwisata dalam Gerbong


aik kereta api tut..tut..tut.. siapa hendak turut ke Bandung..Surabaya. bolehlah naik dengan percuma.. ayo kawanku lekas naik.. keretaku tak berhenti lama…

Masih ingatkan lagu lawas anak-anak ini yang masih sering dinyanyikan ini? Memang, Kereta Api (KA) selalu menjadi transortasi menarik bagi anak-anak.

Makanya jangan heran, sejak kemunculan Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) Sri Lelawangsa dioperasikan pada 6 Maret lalu, animo masyarakat Medan berwisata dengan naik kereta api cukup tinggi. Paling banyak ditumpangi oleh keluarga yang membawa serta anak-anak mereka.

Faktanya, sejak kemunculan KA Sri Lelawangsa, warga Kota Medan mulai tertarik menggunakannya, tak hanya sebagai transportasi yang membawa ke tujuan mereka, tapi juga sekadar menikmati enaknya berada di dalam Sri Lelawangsa yang wangi, mulus dan bersih meski mereka pergi tanpa tujuan mau kemana.

“Yang penting saya bisa membawa anak saya naik kereta api. Jadi kami tidak punya tujuan mau kemana, hanya ingin menikmati Sri Lelawangsa saja. Anak-anak saya sangat bahagia dan senang,” ujar Anto, warga Pulo Brayan bersama istrinya dan anaknya beberapa hari lalu.

Anto bersama keluarganya mungkin salah satu contoh yang menikmati KA Sri Lelawangsa sebagai alterntif mengisi hari libur di akhir pekan bersama keluarga. Ini karena rute Sri Lelawangsa juga tidak jauh, Medan-Binjai, Medan-Belawan dan Medan-Tebingtinggi.

Harganya yang murah, membuat masyarakat Kota Medan, Binjai dan Belalawan menjadikan KA Sri Lelawangsa sebagai alternatif mengisi liburan mereka. Untuk rute KA Sri Lelawangsa Medan– Binjai dengan harga tiket Rp3.000 yang dilayani lima kali sehari, Medan–Belawan dengan harga tiket Rp3.000 dilayani dua kali sehari, rute Medan–Tebingtinggi dengan harga Rp14.000 yang dilayani sekali dalam sehari penumpangnya.

“Peningkatan penumpang, terutama pada hari libur akhir pekan bisa mencapai 50-60 persen. Banyak masyarakat yang ingin mencobanya untuk berwisata, apalagi tarif yang ditetapkan pemerintah ini cukup murah dan terjangkau untuk semua lapisan masyarakat,” kata Kepala Humas PT KA Divre I Sumut dan NAD Suhendro Budi Santoso.

Menurut Suhendro, untuk sementara PT KA Divre I Sumut dan NAD menggunakan stasiun-stasiun yang ada seperti Medan-Belawan melintas sejauh 30 km melalui stasiun Medan-Titi Papan-Pulo Brayan-Labuhan-Belawan. Medan-Tebingtinggi sejauh 79 km melalui stasiun Medan-Medan Pasar-Bandar Khalifah-Batang Kuis-Aras Kabu-Lubuk Pakam-Perbaungan-Rampah-Tebingtinggi. Sedangkan jurusan Medan-Binjai sejauh 45 km melalui stasiun Medan-Diski-Sunggal.

Suhendro bilang, KA Sri Lelawangsa memiliki 8 gerbong (2 set). Setiap hari libur, gerbong-gerbong tersebut selalu terisi penumpang anak-anak. “Sekarang ini, KA Sri Lelawangsa jadi idola anak TK, SD dan SMP. Setiap mereka naik KA, pasti menceritakannya kepada teman sekolahnya. Lalu teman sekolahnya tertarik dan mencoba naik dan begitulah seterusnya sehingga KA Sri Lelawangsa jadi idola mereka,” bilang dia.

Kepala Stasiun Kereta Api Belawan, Syahril juga tak menampik hal ini. Sebelum masuknya KA Sri Lelawangsa, masyarakat Belawan kurang berminat ke Kota Medan karena terjebak macet di jalan. Akhirnya, masyarakat Belawan lebih memilih menghabiskan weekend di Belawan. “Tapi sejak KA Sri Lelawangsa, masyarakat Belawan banyak memilih rute Medan untuk berwisata di Medan. Atau, hanya sekadar ingin menikmati KA Sri Lelawangsa saja ke Medan,” ujarnya.

Tidak ada komentar: