---------------> IMAH PANGANCIKAN RAGA, BASA PANGANCIKAN RASA, SUNDA PENGANCIKAN KULA<----------------- SUKABUMI : Jalan Pelabuhan Gang Sejahtera IV No. 44 CIPOHO-SUKABUMI 43142 PROPINSI JAWA BARAT, (ALAMAT SEKARANG DI BENGKULU : Jalan Batang Hari VI NO. 8 KUALA ALAM - PADANG HARAPAN - KOTA BENGKULU - PROVINSI BENGKULU
ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
WILUJENG SUMPING
Senin, 15 Juni 2009
Film Ketika Cinta Bertasbih Motivasi Pemuda Mandiri
Mega film Ketika Cinta Bertasbih produksi Sinemart Pictures memotivasi pemuda agar hidup mandiri, sekali pun menekuni kuliah di Mesir.
Penulis novel Ketika Cinta Bertasbih yang difilmkan Habiburrahman El Shirazy kepada pers di Jakarta, Selasa, mengatakan, film dibuat agar pemuda siap menjalani masa depan dengan motivasi tinggi.
"Jangan hanya mau Pegawai Negeri Sipil (PNS), tapi jualan tempe dan bakso sebagaimana ditampilkan dalam film ini bila ditangani profesional pasti menjamin masa depan," kata penulis novel Ayat- Ayat Cinta yang difilmkan tahun 2004.
Film yang disutradai Chaerul Umam dan penulis skenario Imam Tantowi itu, kata Habiburrahman, diinspirasi ketika menjadi dosen di Solo yang menemukan sejumlah mahasiswanya tidak menyelesaikan skripsi.
Mereka beralasan belum siap jadi sarjana karena khawatir "jatah" dari orang tua terputus.
"Sejumlah mahasiswa itu khawatir `jatah` terputus dan dikejar orang tua agar bekerja atau menikah," ujar Habiburrahman yang akrab disapa Kang Abik.
Dia mengharapkan film Ketika Cinta Bertasbih mampu menarik perhatian penonton di atas 5 juta orang.
"Film Ayat - Ayat Cinta ditonton sebanyak 3,6 juta penonton. Jadi film Ketika Cinta Bersemi yang dalam bentuk novel saja dibaca sejuta lebih orang dipastikan melonjak peminatnya," kata Kang Abik.
Direktur Sinemart Pictures Heru Hendrianto mengatakan film ini akan ditayangkan juga di Mesir, Brunei, Malaysia, Singapura, Hong Kong, Taiwan dan Australia.
"Negara tetangga ini menjadi pasar penjualan film yang diproduksi Sinemart Pictures. Sedangkan di Mesir karena diminta warga Indonesia di sana dan para kru yang membantu syuting sejak 31 Oktober - 26 Nopember 2008,"katanya.
Film ini turut diperan penulis novel Ketika Cinta Bertasbih dengan dukungan bintang senior seperti Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Didi Petet, El Manik, Ninik L. Karim, Meidiana Hutomo, Chaerul Yanthi dan Aspar Paturusi.
Pemeran utama Azzam ( Kholidi Asadu Alam) merupakan mahasiswa di Universitas Al Azhar Kairo yang kuliah sambil berjualan tempe dan bakso guna membiayai ibu dan tiga adik di Indonesia karena ayah mereka telah meninggal.
Penampilan Azzam yang sederhana, gigih dan religius ternyata menarik simpati dari Eliana ( Alice Sofie Norin) anak Dubes Mesir.
Sayangnya, Azzam lebih tertarik pada Anna ( Oki Setiana Dewi) yang ternyata telah dipinang rekannya Furqon ( Andi Arsyil Rahman).
Film berdurasi 124 menit yang dijadwalkan ditayangkan pada bioskop - bioskop di Indonesia 11 Juni nanti disayangkan bila tidak ditonton karena menayangkan cinta segi empat dibalut romantisme Mesir.
Film yang disyuting juga di Jakarta, Solo, Yokyakarta dan Magelang selama 13 hari itu menjadi benang merah menyatukan makna cinta dan kehidupan dalam satu titik keimanan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar