Gema memperingati 100 Tahun Hari Kebangkitan Nasional berkumandang dimana-mana. Ini ditandai dengan pemasangan spanduk-spanduk bertuliskan “100 tahun Hari Kebangkitan Nasional”, hampir semua kantor-kantor, perusahaan, sampai sekolah-sekolah ikut serta didalamnya. Kantor saya juga ikut memasang spanduk tersebut (Diknas Kota Bengkulu).
Indonesia sekarang ini berada titik paling terpuruk dan krisis disegala sektoral, liat-liat di TV seh begitu kata orang-orang pinter. Tapi memang kenyataanya dilapangan begitu dimana harga-harga sembako dah melambung tinggi (seperti didaerah saya ini dalam 2 minggu terjadi kenaikan harga yg sangat signifikan hanya harga susu aja yg turun.. hhahahahha) dimana harga BBM mau naik gimana jadinya nanti (tidak bisa saya bayangan berapa harga 1 Kg beras).
Kembali ke topik awal, semangat untuk memperingati HARKITNAS ini sudah digaungkan jauh-jauh hari dan kita juga kehilangan seorang figur / sosok panutan yang mengaungkan semangat nasionalisme Bapak “SOPHAN SOPHIAAN”. begitu antusiasnya beliau hingga maut menghampiri. Kuasa yang Illahi tidak bisa diketahui. Selamat Jalan Pak! semoga arawahmu diterima disisiNya.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara yang besar dan berlimpah kekayaan alam seharusnya kita bisa melepas dari keterpurukan ini bila kita bersatu padu (Bukan PAUD BIDANG PLS)dan mengumandangkan semangat persatuan tanpa memandang perbedaan. Mari Kita Bersatu membangun bangsa, dengan semangat Memperingati 100 Tahun Hari Kebangkitan Nasional mari Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan menuju Indonesia Jaya dan Makmur Sentosa Repeh Rapih Tototengtrem Kerta Raharja.
Merdeka..Merdeka…Merdeka............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar