Kota Sukabumi, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak 115 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Sukabumi. Kota Sukabumi terdiri atas 7 kecamatan.
Etimologi
Nama kota Sukabumi berasal dari bahasa Sunda, yaitu Suka-Bumen. Menurut keterangan, mengingat udaranya yang sejuk dan nyaman, mereka yang datang ke daerah ini tidak ingin untuk pindah lagi karena suka/senang bumen-bumen atau bertempat tinggal di daerah ini. Secara administratif Sukabumi terdiri dari daerah Kota dan Daerah Kabupaten. Kabupaten Sukabumi beribukota di Pelabuhan Ratu.
Sejarah
Pada tahun 1914, pemerintah Hindia Belanda menjadikan kota Sukabumi sebagai Burgerlijk Bestuur dengan status Gemeente dengan alasan bahwa di kota ini banyak berdiam orang-orang Belanda dan Eropa pemilik perkebunan-perkebunan yang berada di daerah Kabupaten Sukabumi bagian selatan yang harus mendapatkan pengurusan dan pelayanan yang istimewa.
Sejak ditetapkannya Sukabumi menjadi Daerah Otonom pada bulan Mei 1926 maka resmi diangkat “Burgemeester” yaitu Mr. G.F. Rambonnet. Pada masa inilah dibangun Stasiun Kereta Api, Mesjid Agung, gereja Kristen; Pantekosta; Katholik; Bethel; HKBP; Pasundan, pembangkit listrik Ubrug; centrale (Gardu Induk) Cipoho, Sekolah Polisi Gubermen yang berdekatan dengan lembaga pendidikan Islam tradisionil Gunung Puyuh. Setelah Mr. G.F. Rambonnet memerintah ada tiga “Burgemeester” sebagai penggantinya yaitu Mr. W.M. Ouwekerk, Mr. A.L.A. van Unen dan Mr. W.J.Ph. van Waning.
Versi Lain menyebutkan
Nama Soekaboemi sebenarnya telah ada sebelum hari jadi Kota Sukabumi yaitu 13 Januari 1815. Kota yang saat ini berluas 48,15 km2 ini asalnya terdiri dari beberapa kampung bernama Cikole dan Paroeng Seah, hingga seorang ahli bedah bernama Dr. Andries de Wilde menamakan Soekaboemi. Perlu diketahu Andris de Wilde ini juga adalah seorang Preanger Planter (kopi dan teh) yg bermukim di Bandoeng, dimana eks rumah tinggal dan gudang kopinya sekarang dijadikan Kantor Pemkot Bandung. Awalnya ia mengirim surat kepada kawannnya Pieter Englhard mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mengganti nama Cikole (berdasar nama sungai yg membelah kota Sukabumi) dengan nama Soekaboemi 13 Januari 1815. Dan sejak itulah Cikole resmi menjadi Soekaboemi. Kata Soekaboemi berasal dari bahasa Sunda soeka-boemen yang bermakna udara sejuk dan nyaman, dan mereka yang datang tidak ingin pindah lagi karena suka dengan kondisi alamnya. Namun, bukan berarti hari jadi Kota Sukabumi jatuh pada tanggal tersebut. Ceritanya memang tidak singkat, bermula dari komoditas kopi yang banyak dibutuhkan VOC, Van Rie Beek dan Zwadecroon berusaha mengembangkan lebih luas tanaman kopi di sekitar Bogor, Cianjur, dan Sukabumi. Tahun 1709 Gubernur Van Riebek mengadakan inspeksi ke kebun kopi di Cibalagung (Bogor), Cianjur, Jogjogan, Pondok Kopo, dan Gunung Guruh Sukabumi. Dan inilah salah satu alasan dibangunnya jalur lintasan kereta-api yg menghubungkan Soekaboemi dengan Buitenzorg dan Batavia di bagian barat dan Tjiandjoer (ibukota Priangan) dan Bandoeng di timur. Saat itu, de Wilde adalah pembantu pribadi Gubernur Jenderal Daendels dan dikenal sebagai tuan tanah di Jasinga Bogor. Pada 25 Januari 1813, ia membeli tanah di Sukabumi yang luasnya lima per duabelas bagian di seluruh tanah yang ada di Sukabumi seharga 58 ribu ringgit Spanyol. Tanah tersebut berbatasan dengan Lereng Gunung Gede Pangrango di sebelah utara, Sungai Cimandiri di bagian selatan, lalu di arah barat berbatasan langsung dengan Keresidenan Jakarta dan Banten dan di sebelah Timur dengan Sungai Cikupa. Pada 1 April 1914, Sukabumi diangkat statusnya menjadi Gemeente. Alasannya, di kota ini banyak berdiam orang Belanda dan Eropa pemilik perkebunan (Preanger Planters) di daerah Selatan dan harus mendapatkan kepengurusan dan pelayanan yang istimewa. Pada tanggal yang sama 354 tahun yang lalu, Belanda bangga memenangkan perang melawan Spanyol. Itulah mengapa tanggal 1 April dijadikan ulang tahun Kota Sukabumi. Kemudian 1 Mei 1926 pemerintahan kota dibentuk dan diangkat Mr. GF. Rambonet sebagai burgemeester (wali kota) pertama di Sukabumi.
Ekonomi
Sukabumi adalah pusat kegiatan wilayah Jawa Barat selatan (Sukabumi, Cianjur). Sukabumi memiliki pusat perbelanjaan besar yaitu Mayyofield Mall Sukabumi, Sukabumi Indah Plaza (Giant), Ramayana Plaza, Yogya Plaza, Capitol Plaza, dan Sukabumi Shopping Center.
Tempat jajanan terkenal seperti Pizza Hut, McDonald's, Dunkin Donuts, A&W, Bandros Ata, KFC, Lotek Cimanggah, Bandrek BP, dan sepanjang jalan Ciwangi.
Pendidikan
Di Kota ini telah berdiri perguruan tinggi yaitu Politeknik Sukabumi, Universitas Muhammadyah Sukabumi (UMMI), Sekolah Tinggi Teknologi Nusa Putra, Lembaga Pendidikan Informatika Nusa Putra, Lembaga Pendidikan Film dan Televisi Nusa Putra. Politeknik Sukabumi yang memiliki keunggulan khsusnya dibidang engineering antara lain Fasilitas Lab. Komputer yang lengkap dengan ditunjang sertifikasi-sertifikasi baik skala nasional maupun internasional seperti Cisco Networking Academy Program (CCNA), Java Education for Network Indonesia, KKPI dan sedang dibangun kerjasama lain dengan pihak vendor IT (Sun Microsystem, Microsoft dst). Mahasiswa diberikan pengalaman kuliah online (via teleconference) dengan perguruan tinggi lain di Indonesia dan sekarang lagi memasuki untuk gabung dengan program SEAMOLEC (South East Asian Ministry Open Learning Center) suatu program pendidikan bersama antara perguruan tinggi se-asia tenggara.
Kota Sukabumi, Jawa Barat
Kecamatan
Baros • Cibeureum • Cikole • Citamiang • Gunungpuyuh • Lembursitu • Warudoyong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar