Menggandeng ITB, UGM, dan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas melalui Lembaga Penjamin Mutu Pendidik (LPMP) Jawa Barat dan DI Yogyakarta, Seamolec menyiapkan beasiswa magister S-2 bagi para guru berprestasi.
Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Center (Seamolec) merupakan institusi yang bernaung di bawah Southeast Asian Ministers of Education Organization (Seameo) atau Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara. Seamolec bertanggung jawab untuk mengembangkan Pendidikan Terbuka dan Pendidikan Jarak Jauh di Asia Tenggara.
Tahun ini, Seamolec menawarkan program magister bagi para guru berprestasi melalui pola hybrid learning. Sebuah pola perpaduan perkuliahan tatap muka di kampus utama dan perkuliahan terbuka dan jarak jauh (open and distance learning) di subkampus.
Hanya saja, dalam desain program ini, perkuliahan tatap muka sementara ini dilaksanakan di UGM dan ITB. Kuliah terbuka dan jarak jauh dapat dilaksanakan di subkampus maupun tempat bekerja para mahasiswanya.
Melalui program ini, mahasiswa dapat memilih subkampus sesuai letak tempat kerjanya. Beberapa institusi yang sejauh ini siap menjadi subkampus bagi program ini antara lain Universitas Negeri Padang (UNP) untuk wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya, Seamolec di Jakarta untuk wilayah Jabodetabek dan sekitarnya, LPMP Bandung untuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, Universitas Dian Nuswantoro Semarang untuk wilayah Jateng dan sekitarnya, LPMP DI Yogyakarta, Sleman, untuk wilayah DI Yogyakarta dan sekitarnya, serta Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Teknologi Malang untuk wilayah Jatim dan sekitarnya.
Terkait komponen beasiswa, biaya pendidikan bagi penerima beasiswa akan langsung dibayarkan oleh penyedia kepada provider. Biaya tersebut di luar biaya transportasi sebesar Rp 400.000 per bulan.
Syarat dan daftar online
Sebagai syarat umum, penerima beasiswa diprioritaskan kepada para guru berprestasi pada periode tahun 2008. Usia calon penerima pun tidak lebih dari 45 tahun saat mendaftarkan aplikasi program ini.
Khusus di UGM, latar belakang pendidikan penerima beasiswa adalah sarjana/D-IV dari jurusan teknik dan sains. Skor TPA (OTO Bappenas) minimum harus mencapai 500, sedangkan skor TOEFL yang dicapainya minimum 450.
Untuk di ITB, latar belakang pendidikan si penerima adalah sarjana/D-IV dari jurusan teknik, sains, pendidikan teknik dan sains, serta seni, yaitu program studi seni rupa. Skor TPA minimum mencapai 475, sedangkan skor EPT minimum 77.
Bagi para guru yang tertarik program ini, batas pendaftaran melalui sistem online akan jatuh pada akhir bulan ini, yaitu 31 Mei 2009. Batas akhir pengiriman berkas pendaftaran pun jatuh di tanggal yang sama tersebut.
Informasi lengkap baik itu syarat, materi seleksi, biaya, dan jadwal tes dapat dilihat melalui http://seamolec.org/s2-gurpres.php, termasuk mereka yang ingin mendaftar secara online. Aplikasinya pun bisa diisi langsung lewat link situs Seamolec tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar